
SEKALIPUN Tim Nasional sepak bola Indonesia gagal menjadi juara Piala AFF, bangsa dan rakyat Indonesia bangga dengan perjuangan yang diperlihatkan seluruh pemain. Kegigihan perjuangan sampai detik-detik terakhir memberikan gambaran semangat pantang menyerah garuda muda Indonesia. Tergambar jelas prospek potensi masa depan sepak bola Indonesia dari kegigihan dan kualitas permainan yang diperlihatkan para pemain.
Selain hal-hal bersifat teknis permainan sepak bola yang membanggakan bagi seluruh rakyat Indonesia, kompetisi Piala AFF juga diam-diam menyuntikkan kesegaran baru tentang makna indah nasionalisme. Melalui permainan olah raga paling populer di dunia itu bangsa dan rakyat Indonesia seakan disegarkan kembali tentang nilai penting ikatan-ikatan persaudaraan sebagai bangsa. Semangat perjuangan Timnas sepak bola Indonesia seperti menaburkan embun pagi, yang bening dan bersih hingga menyegarkan semangat nasionalisme Indonesia.
Para pemain yang memiliki latar belakang berbeda saling bahu membahu, bekerja sama berjuang untuk meraih kemenangan mengharumkan nama Indonesia. Warna-warna perbedaan disatukan tekad berjuang demi merah putih.
Tak ada di Timnas yang mempersoalan perbedaan latar belakangan. Tidak ada sikap sempit mempertanyakan dari mana dan berlatar belakang apa. Yang terbentang hanya semangat kerja sama sebagai Timnas Indonesia, yang mempertaruhkan nama bangsa di pentas internasional.
Pembagian tugas di tengah lapangan sepenuhnya atas ada keterampilan dan kemampuan. Siapa yang layak menjadi ujung tombak, bukan dilihat dari latar belakangnya tapi keterampilan dan kesesuaian perannya. Yang menjadi gelandang dipertimbangkan atas kemampuannya memainkan peran sebagai penyeimbang aliran bola dari pemain belakang pada pemain depan. Yang menempati posisi sebagai pemain belakang diukur atas dasar kekuataannya menjaga pertahanan dari serbuan pemain lawan.
Di luar lapangan, lihat gempita perhatian seluruh rakyat Indonesia. Siapapun dia, dari suku dan agama apapun serta sedang berada di daerah manapun, semunya tersedot perhatian dan harapan pada Timnas. Hati, pikiran, perasaan, emosi tumpah ruah memberikan dukungan pada Timnas tanpa ada sedikitpun sekat perbedaan. Seperti di tengah lapangan bola, para pendukung Timnas pun bersikap sama; hanya berpikir memberikan dukungan dengan penuh harap agar dapat meraih kemenangan.
Lihatlah di berbagai tempat di negeri ini. Mudah ditemukan kelompok-kelompok nobar alias nonton bareng untuk memberikan dukungan pada perjuangan Timnas. Mereka berkumpul bersama, berteriak memberikan dukungan tanpa lagi-lagi ada sekat perbedaan. Semuanya hanya mengharapkan keberhasilan Timnas sepak bola Indonesia.
Inilah Indonesia yang sebenarnya, yang memiliki ikatan persatuan dan kesatuaan walau berbeda suku, agama, dan kelompok-kelompok ikatan kerja maupun organisasi. Perbedaan-perbedaan itu tidak membuat ikatan persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia retak. Justru perbedaan itu memperkaya dan mewujudkan keindahan luar biasa seperti indahnya taman bunga yang penuh warna warni.
Walau belum beruntung menjadi juara Piala AFF namun Timnas sepak bola Indonesia telah memberikan “piala” sangat berharga tentang makna indah nasionalisme, persatuan dan kesatuan rakyat dan bangsa Indonesia. Timnas seperti mencairkan riak-riak perbedaan -yang belakangan begitu marak hanya karena perbedaan pilihan politik- lalu menyatukannya dalam kebersamaan untuk meraih kejayaan mewujudkan Indonesia hebat. Teruslah berjuang garuda-garuda muda. Seluruh rakyat Indonesia selalu dan akan selalu memberikan dukungan pada perjuanganmu. (*)
Said Abdullah, Wakil Ketua Banggar DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan
Sumber: Koran Madura
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS