SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengajak semua stakeholder atau pemangku kebijakan untuk terlibat dalam program orang tua asuh sebagai upaya menekan kasus balita stunting.
Hal itu disampaikan Wali Kota Eri dalam kegiatan Surabaya Gotong Royong dengan tajuk “Sinergi kuat Surabaya Hebat”. Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Eri meninjau langsung pelaksanaan pemeriksaan dan pemantauan program percepatan eliminasi balita stunting di Kantor PT Terminal Petikemas Surabaya, Selasa (5/9/2023).
“Saya bersyukur karena semua pihak ikut ambil bagian dalam menuntaskan permasalahan di Kota Pahlawan. Salah satunya stunting,” ujar Wali Kota Eri.
Menurut Wali Kota Eri, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) telah menjadi bagian dalam program eliminasi balita stunting di wilayah Kecamatan Krembangan.
“Saya ingin ini menjadi contoh bagi kecamatan lainnya. Jadi, setiap bulan pihak yang menjadi orang tua asuh bisa mengadakan acara untuk melihat apa yang sudah diberikan itu bermanfaat atau tidak,” jelasnya.
Wali Kota Eri juga menjelaskan, melalui pola seperti itu, ia berharap donasi bantuan atau program yang telah diberikan stakeholder itu bisa diketahui bersama progres kemanfaatannya. Untuk itu, ia meminta Pemkot Surabaya untuk melaporkan setiap hasil bantuan.
“Insya Allah pada akhir tahun akan saya munculkan. Misal orang tua asuh balita stunting dari Terminal Petikemas Surabaya itu berapa anak, kemudian yang lulus berapa. Jadi itu akan saya munculkan,” tuturnya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga menegaskan, informasi ini harus diketahui oleh publik, khususnya masyarakat Kota Surabaya. Dalam hal ini, Pemkot Surabaya dalam menuntaskan permasalahan itu tidak bekerja secara sendiri. Namun, juga melibatkan berbagai pihak seperti dalam percepatan eliminasi balita stunting.
“Saya ingin memberitahukan kepada seluruh warga Surabaya, bahwa ketika terjadi kebaikan di Surabaya itu adalah kebaikan bersama, bukan karena wali kotanya sendiri, tetapi karena kebaikan orang-orang yang ada di Surabaya,” terangnya.
Karena itu, Eri mengucapkan terima kasih kepada PT Terminal Petikemas Surabaya yang telah menjadi bagian dari upaya program percepatan eliminasi balita stunting di Kota Pahlawan. Bahkan, PT Terminal Petikemas Surabaya tak sekadar memberikan donasi namun juga dalam bentuk program.
“Saya ingin ketika ada perusahaan, maka perusahaan itu bermanfaat untuk warga sekitarnya. Selagi saya menjabat Wali Kota Surabaya, maka kekuatan kebersamaan dan kekuatan kekeluargaan itulah yang kita bangun. Sekali lagi matur nuwun (terima kasih) Terminal Petikemas,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Terminal Petikemas Surabaya, Wahyu Widodo, mengatakan bersyukur karena program percepatan eliminasi balita stunting sudah terlihat hasilnya meski belum tiga bulan berjalan.
“Alhamdulillah, belum tiga bulan, sudah ada yang lulus empat anak. Apa yang kami lakukan ini bukan karena kami hebat, tetapi karena Allah memberikan kemudahan sehingga kami bisa bersama-sama berkolaborasi,” katanya.
Wahyu juga menjelaskan, program percepatan eliminasi balita stunting tersebut inline dengan kebijakan corporate social responsibility (CSR) PT Pelindo. Perusahaan tidak hanya sebatas pada tujuan profit, tetapi juga pembinaan terhadap manusianya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS