
SORONG — Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyesalkan pernyataan politisi senior, Amien Rais, yang menyebut akan menggunakan kekuatan massa jika ada kecurangan pemilu.
Jokowi minta Amien Rais tak menggunakan cara yang menakut-nakuti.
“Jangan ginilah. Jangan menekan dengan cara menakut-nakuti rakyat, pemerintah. Semuanya ada mekanismenya. Ada UU-nya, ada aturan hukumnya,” kata Jokowi di Sorong, Selasa (2/4/2019).
Jokowi menyilakan Amien melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila menemukan dugaan kecurangan dalam pemilu.
Jika kecurangan itu terkait unsur pidana, capres petahana itu menyarankan Amien melapor ke kepolisian.
“Mekanismenya kan itu. Ini pesta demokrasi. Harusnya senang gembira. Jangan menakut-nakuti orang yang sedang gembira,” ujar dia.
Apalagi, pemilu juga sampai saat ini masih berproses. Jokowi heran kenapa Amien sudah mengeluh soal masalah kecurangan.
“Pemilunya saja belum kok sudah teriaknya seperti itu,” kata Jokowi.
Terkait pernyataan Amien Rais, sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan rakyat tidak suka ada elite yang memanas-manasi suasana.
“Kami percaya masyarakat nggak suka gesekan. Elite yang menggesek-gesek, yang memanas-manasi rakyat akan terpinggirkan dari panggung Republik ini,” kata Hasto, di Parkir Timur Senayan, Jakarta.
Dia mengatakan, istilah yang lebih tepat seharusnya bukan people power bila ada kecurangan pemilu, tetapi family power. Sebab menurutnya Amien Rais akan bersama-sama dengan PAN.
“Lebih tepat mungkin family power daripada people power, karena seluruh keluarga dari Pak Amien Rais kan berada di PAN,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS