SIDOARJO – Presiden terpilih Joko Widodo tidak ingin ada dikotomi menteri dari latar belakang yang berbeda dalam kabinetnya mendatang. Hal itu dikatakan Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo kepada para wartawan di Sidoarjo, Senin (15/9/2014).
“Beliau (Jokowi) tidak ingin ada dikotomi latar belakang dari personal yang akan tergabung dalam kabinet mendatang. Apakah dari profesional, orang partai, atau birokrasi,” kata Tjahjo Kumolo.
Yang penting, lanjut dia, personal menteri punya komitmen mendukung kabinet kerja, kabinet bersih, memahami bidang tugasnya, dan punya latar belakang mampu mengikuti irama kerja Jokowi.
Tjahjo Kumolo menambahkan, nama-nama personal menteri dalam kabinet mendatang menjadi kewenangan Jokowi. Untuk rekrutmen dari parpol, kata dia, Jokowi akan konsultasi dengan partai pendukung. Dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri; Nasdem Surya Paloh; PKB Muhaimin Iskandar; dan Hanura Wiranto. “Catatannya tentu saja yang harus paham manajamen organisasi pemerintahan,” ujarnya.
PDI Perjuangan, terang Tjahjo Kumolo, tidak mematok jumlah kader yang akan bertugas dalam kabinet Jokowi. “Kalau soal itu biarlah menjadi ranah Pak Jokowi dengan ketua umum seperti saya katakan tadi,” ucap dia.
Soal opsi jumlah kementerian yang dirumuskan tim transisi, Tjahjo Kumolo mengaku pihaknya juga sudah mendapatkan penjelasan. Opsinya antaralain 24 dan 34 kementerian. “Yang penting sebetulnya, kabinet bukan soal gemuk atau ramping. Tapi efisien,” kata Tjahjo.
Untuk diketahui, kedatangan Tjahjo Kumolo di Sidoarjo untuk membuka acara Pendidikan dan Pelatihan Kader PDI Perjuangan Jawa Timur. Selain Tjahjo Kumolo, sejumlah pengurus DPP juga hadir dalam acara yang tertutup untuk umum tersebut. Antaralain Ketua Bidang Infrastruktur DPP M Nusyirwan, Ketua Bidang Organisasi Djarot Syaiful Hidayat, dan Ketua Bidang Otoda Komaruddin Watubun. (her)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS