TULUNGAGUNG – Bencana alam banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Tulungagung, masih menyisakan duka pada warga setempat yang terdampak langsung.
Dampak dari bencana alam banjir itu, membuat para petani di wilayah Kecamatan Besuki gagal panen. Untuk meringankan beban warga yang terdampak Pemerintah Kabupaten Tulungagung menyalurkan bantuan sosial.
Bansos dalam bentuk beras sebanyak 1,5 ton disalurkan langsung oleh Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo dan Ketua Komisi B DPRD Tulungagung Susilowati beserta jajaran OPD terkait.
“Hari ini kita salurkan bantuan sembako pada warga terdampak banjir di Desa Keboireng, Besole dan Siyoto Bagus,” kata Susilowati, Rabu (14/12/2022).
Bantuan yang disalurkan, lanjutnya, berupa beras dengan kemasan 10 Kg. Setiap desa sasaran ada 150 keluarga penerima manfaat (KPM) dan total bantuan yang disalurkan sebanyak 1,5 ton beras.
Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Tulungagung ini berharap, bantuan yang diberikan bisa meringankan beban ekonomi masyarakat.
Meski bantuan belum bisa merata paling tidak bisa membantu warga yang terdampak banjir. “Bantuan ini diperuntukkan bagi warga yang benar-benar berdampak banjir,” ucapnya.
Sebagai wakil rakyat, Susi mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan berhati-hati terhadap cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini, serta tetap menjaga kesehatan karena banjir biasanya disertai dengan munculnya berbagai penyakit.
“Semoga musibah yang melanda segera berlalu, dan masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” harap Susi.
Sementara itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan, bantuan beras yang disalurkan oleh Pemkab Tulungagung diberikan kepada warga terdampak banjir.
Banjir yang melanda wilayah selatan Tulungagung, mengakibatkan para petani gagal panen sehingga kehadiran pemerintah untuk membantu meringankan beban ekonomi masyarakat sangat dibutuhkan.
“Ada sedikit bantuan dari Pemkab Tulungagung untuk meringankan beban ekonomi. Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik,” kata Maryoto.
Dia mengimbau, agar masyarakat di wilayah rawan bencana tetap waspada dan berhati-hati, karena berdasarkan informasi BMKG ada perubahan anomali cuaca sehingga bencana banjir dan tanah longsor kemungkinan masih terjadi hingga awal 2023.
“Ramalan cuaca ada anomali cuaca. Mestinya, ini dahulu masih musim kemarau dan tidak ada banjir,” jelas politisi PDI Perjuangan tersebut. (sin/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS