TULUNGAGUNG – Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo menghadiri acara kupatan massal di Kelurahan Kepatihan Gang VII, Kamis (26/5/2022) malam. Dia menyapa seluruh warga yang hadir dan memadati dalam acara tersebut.
Pada kesempatan itu, Gatut Sunu juga sempat membeberkan makna dari acara kupatan. “Kupatan itu berasal dari bahasa Jawa. Ngaku lepat. Mengakui kesalahan,” katanya.
Menurut kader PDI Perjuangan ini, mengakui kesalahan menandakan kita sebagai manusia biasa pasti tak lepas dari kesalahan dengan sesama.
“Maka dari itu, dengan adanya ketupat Syawal ini harapannya kita bisa saling memaafkan dengan tradisi kupatan ini,” ujar Gatut.
Dia pun berharap dengan penyelenggaraan kupatan massal semua warga dapat saling bermaaf-maafan, saling mempererat tali silaturahmi, sehingga seluruh amal ibadah diterima oleh Allah SWT.
“Semoga saja juga acara kupatan massal di Kelurahan Kepatihan Gang VII ini memiliki makna dan manfaat yang besar dalam meningkatkan rasa kebersamaan dan kesatuan senasib sepenanggungan,” ucapnya.
Meski masih diwarnai hujan gerimis, acara kupatan massal di Kelurahan Kepatihan Gang VII berlangsung sangat meriah. Tidak hanya dilengkapi dengan pertunjukan kembang api, tetapi juga gelaran Barongsai Jawa dan Kuda Lumping.
Gatut Sunu yang didampingi sang istri juga menyapa warga yang antre di lapak-lapak yang menyediakan makanan ketupat sayur secara gratis. Mereka antusias membalas sapaan Wabup Gatut Sunu dan menyalaminya.
Sebelum acara berakhir Wabup Gatut Sunu juga menyantap makanan ketupat sayur yang disediakan warga. Ia bersama warga menikmati sajian acara kupatan massal itu di tengah hujan gerimis yang masih belum reda. (atu/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS