PONOROGO – Rumah potong hewan (RPH) halal yang belum lama diresmikan kini terancam macet. Pasalnya para jagal sapi di Ponorogo enggan menggunakan RPH halal itu dan lebih senang melakukan pemotongan hewan di luar RPH halal atau sembarang tempat.
Menghadapi hal tersebut, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, akan berupaya meminta para jagal untuk memanfaatkan RPH di Kecamatan Jetis itu. Untuk itu, pihaknya meminta restu dan dukungan dari para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) untuk membantu mengingatkan para jagal itu.
“Nyuwun dukungan para kiai, RPH halal yang sudah diresmikan beberapa waktu lalu, sulit untuk mengajak para jagal untuk menyembelih (sapi) di sana,” ujar Bupati Sugiri saat silaturahmi di Kantor PCNU Ponorogo Sabtu, (17/12/2022).
Di hadapan Ketua PCNU Ponorogo, Rois PC NU, dan ratusan warga Nahdliyin PCNU, MWC hingga Ranting, serta Banom NU Ponorogo, Bupati Sugiri menyampaikan untuk terus meminta para jagal untuk menggunakan RPH tersebut demi keselamatan bersama.
“Saya akan ajak jagal untuk menyembelih di sana. Kami ingin daging yang yang disembelih memenuhi syar’i. Hewannya sehat, pemotongan sah,” terangnya.
Kang Giri, sapaan akrab Bupati Sugiri, juga menjelaskan, saat ini para jagal sebagian besar menyembelih hewan sapi di tempat masing-masing yang sulit dikontrol standarnya, baik dari sisi keabsahan, standar kesehatan maupun daging hasil penyembelihan itu sendiri. Sebab kalau dilakukan di RPH halal semua keperluan sudah tersedia.
“Kalau di RPH halal sah tidaknya pemotongan hewan sudah jelas. Sehat juga halal. Kebanyakan daging glonggong, jelas yang konsumsi tidak sehat. Maka nyuwun pangapunten, akan sedikit keras kepada jagal, agar hewan untuk potong sapi di RPH halal. Segi kesehatan, cara, dan tempat sudah penuhi syarat,” jelas Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu.
Sebagai pemimpin di Ponorogo, Bupati Sugiri menyatakan akan tunduk kepada para ulama, utamanya ulama NU. Bagaimana pun, harus diakui jika NU punya andil besar atas terpilihnya dirinya sebagai bupati bersama Wabup Lisdyarita. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS