Rabu
02 April 2025 | 6 : 53

Soal Stunting, Amithya Minta Pemkot Malang Tak Sekadar Bicara Data

pdip-jatim-220924-stunting-amisthya

MALANG – Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Siraduhita mintaDinas Sosial (Dinsos P3AP2KB) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang harus lebih ekstra lagi mengatasi masalah stunting.

Pasalnya, sebut Amithya, tingginya kasus stunting di Kota Malang sampai sekarang masih belum sepenuhnya teratasi.

Bahkan, Amithya minta Pemkot Malang tak sekadar bicara angka dan target, tapi bisa terjun langsung ke masyarakat. Berdasarkan data, sekitar 9,5 persen atau 3.500 anak di Kota Malang per September mengalami stunting.

“Ini sangat memprihatinkan dan berpotensi mengancam pertumbuhan generasi muda Kota Malang. Pemkot tidak boleh menganggap remeh,” tandas Amithya, di Kota Malang, Sabtu (24/9/2022).

Menurutnya, Pemkot Malang harus bisa merumuskan strategi dan langkah untuk bisa menyelesaikan persoalan stunting. Kerja keras untuk turun langsung ke masyarakat untuk mengetahui detail masalah-masalah yang terjadi.

Legislator yang akrab disapa Mbak Mia tersebut memaparkan kasus stunting tidak hanya menyerang masyarakat dengan ekonomi kelas menengah ke bawah. Artinya, sebagaimana ditunjukkan data, siapapun bisa terdampak stunting.

“Nah ini harus diputus rantainya (stunting). Kami juga terus cek itu, fokus pada permasalahan di bawah. Nah mari Pemkot juga harus fokus, jangan hanya bicara angka dan target,” imbuh Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang tersebut.

Selama ini, sebut Mia, Wali Kota Malang kerap menyinggung masalah stunting, baik dalam forum resmi seperti sosialisasi dan seminar, juga dalam forum bersama DPRD. Hanya saja, Mia memandang belum ada tindakan tegas yang fokus pada masalah ini.

Sebagai langkah konkret, dia minta Pemkot Malang memperkuat gerakan PKK hingga kader Puskesmas untuk terjun ke masyarakat dalam rangka mengatasi masalah stunting.

Peran gerakan tersebut dapat membantu mengatasi masalah stunting. Mulai dari peran sosialisasi dan sebagainya.

“Harus digerakkan itu PKK dan kader Puskesmas, turun langsung ke bawah, sosialisasi, sosialisasi,” papar wakil rakyat dari Dapil Kedungkandang tersebut.

Disamping itu optimalisasi penggunaan anggaran untuk menangani persoalan stunting juga harus dilakukan. Yakni dengan memperhatikan kesejahteraan pada kader yang diberdayakan.

Anggaran tersebut dapat bermanfaat untuk kebutuhan gizi masyarakat, khususnya remaja putri yang dianggap rentan.

“Tren konsumsi makanan cepat saji ini jadi salah satu masalah. Jadi Pemkot Malang harus memikirkan secara menyeluruh. Harus masif bergerak sampai ke bawah untuk memutus benar merah persoalan stunting,” pungkasnya. (ace/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Open House Lebaran, Eri Cahyadi Ajak Warga Surabaya Saling Membantu dan Saling Menguatkan

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar open house pada Lebaran Hari Raya Idul Fitri, Senin ...
KRONIK

Gelar Open House, Bupati Fauzi Ajak Warga Sumenep Silaturahmi ke Kediamannya

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah bersama istrinya, Nia ...
EKSEKUTIF

Wabup Lumajang Open House Lebaran di Rumah Dinas, Lanjut di  Kampung Halaman

LUMAJANG – Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma menggelar open house pada perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah. Open ...
KRONIK

Ahmad Basarah: Silaturahmi Megawati dan Prabowo Tinggal Tunggu Waktu

JAKARTA – Ketua DPP sekaligus jubir PDI Perjuangan Ahmad Basarah angkat bicara soal rencana silaturahmi pertemuan ...
SEMENTARA ITU...

Ghoni Ajak Warga Surabaya Jadikan Lebaran Momentum Penguat Persatuan dan Semangat Gotong Royong

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am mengucapkan selamat Hari Raya ...
EKSEKUTIF

Salat Id, Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Bersama-sama Wujudkan Panca Cita

MOJOKERTO – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak masyarakat untuk mewujudkan Panca Cita visi dan misi ...