
PELALAWAN – Presiden Joko Widodo menegaskan, bahwa pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), akan lebih efektif, tidak membutuhkan biaya banyak. Tapi kalau sudah kejadian seperti sekarang, menurutnya, hal ini sudah kerja yang luar biasa.
“Saya tanya tadi TNI/Polri yang ada di sini sudah berapa hari, sudah lebih dari 1 bulan. Kalau sudah kejadian, sulit memadamkannya apalagi di daerah gambut seperti sekarang ini, lebih sulit lagi. Kelihatan sudah padam bawahnya (tapi) apinya masih menganga,” kata Jokowi.
Hal itu disampaikan Jokowi kepada wartawan usai meninjau lokasi bekas karhutla di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Selasa (17/9/2019).
Jokowi menegaskan, bahwa tindakan hukum bagi pelaku karhutla juga sudah dilakukan, sudah ditangani langsung oleh Polri maupun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Nanti kita lihat sebetulnya ini kesengajaan yang terorganisasi atau memang rakyat yang ingin berkebun. Kalau kita lihat luasannya besar sekali, ini terorganisasi. Nanti Polri coba ditanyakan ke Pak Kapolri penanganannya secara detail,” ujarnya.
Dia mengingatkan kembali bahwa pencegahan oleh Desa, Camat, Bupati, Babinsa, Babinkamtibmas, Polsek, Koramil itu adalah yang pertama harus dikerjakan. Kalau sudah kejadian sulit, lapangannya sulit.

“Ini termasuk masih mudah, banyak lapangan-lapangan yang lebih sulit dari ini,” jelas dia.
Jokowi menegaskan, segala upaya sudah dilakukan pemerintah untuk memadamkan karhutla di Provinsi Riau. Yang semprot di darat sudah, tambahan pasukan sudah diperintahkan juga.
“Yang kedua, doa juga sudah kita panjatkan. Keridaan-Nya juga sudah kita lakukan tadi salat, tadi malam juga, tadi juga Salat Istisqa (salat meminta hujan),” jelas Jokowi.
Pemerintah juga sudah melakukan hujan buatan. “Alhamdulillah saat itu di Indragiri Hilir juga hujan turun. Nah ini sekarang kita lakukan lagi menabur garam. Moga-moga, karena awannya ada kita berdoa semoga nanti juga jadi hujan,” ucapnya.
Mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan itu antara lain Menko Polhukam Wiranto, Menteri LHK Siti Nurbaya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BNPB Doni Monardo, dan Gubernur Riau Syamsuar. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS