BATU – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas, di beberapa sekolah yang sudah menggelar kegiatan belajar mengajar, Senin (6/9/2021).
Di antaranya, SMP Muhammadiyah 8, SMPN 1 Batu, SMAN 1, SMP Islam As Salam, dan MTs Negeri Kota Batu.
“Ada 24 sekolah yang mendapat rekomendasi menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Namun hari ini ada empat sekolah yang memulai,” ungkap Dewanti, Senin (6/9/2021).
Empat sekolah tersebut secara resmi telah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Namun, jika terjadi lonjakan kasus, maka kegiatan PTM akan segera dihentikan sementara.
“Ini sudah resmi, bukan uji coba. Tetapi tidak serta merta terus menerus, jika ada yang melanggar, akan kami tegur bahkan ditutup kembali jika tidak taat,” tegasnya.
Dia menjelaskan, untuk mekanisme siswa yang mengikuti PTM tidak harus yang sudah menerima vaksin. Berbeda dengan tenaga pengajar, yang diwajibkan sudah menerima vaksin untuk bisa mengajar.
Dewanti mengungkapkan apabila pembelajaran tatap muka tingkat sekolah menengah pertama ini dinilai berhasil tanpa adanya kendala, maka akan dilanjutkan untuk sekolah tingkat dasar.
“Jenjang SD masih belum, kami lihat dulu proses tingkat SMP ini. Kalau ini lancar, baru kami pikirkan SD,” ujarnya.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut menekankan, keselamatan siswa-siswi serta tenaga pengajar akan menjadi prioritas utama.
Sehingga tidak menutup kemungkinan apabila terjadi lonjakan kasus di kemudian hari, kegiatan PTM akan kembali dihentikan.
“Kalau sampai begitu, harus ditutup izinnya. Kami tidak berani mempertaruhkan nyawa anak-anak dan guru,” tandas Dewanti.
“Pembelajaran tatap muka ini berlangsung selama tiga jam, sampai pukul 11. Jadi satu mata pelajaran 25 menit,” pungkasnya. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS