MALANG – Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo bersilaturahmi dengan penggagas Hari Santri Nasional sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam, Gus Thoriq Bin Ziyad, Kamis (30/1/2024).
Agenda pertemuan di kompleks Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang ini membahas tentang santri dan pesantren di mata pemerintah.
Ganjar tiba di pondok pesantren yang pernah dikunjungi Presiden RI Joko Widodo pada tahun 2014 tersebut sekitar pukul 17.30 WIB. Kedatangan Ganjar disambut hangat oleh Gus Thoriq, yang juga memberikan sorban berwarna merah untuk Ganjar.
Gus Thoriq merupakan tokoh pengusul 1 Muharam yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam, menjadi Hari Santri Nasional kepada Presiden Jokowi. Usulan itu disampaikan Gus Thoriq saat Jokowi mengunjungi Pondok Pesantren Babussalam pada 2014 silam.

“Pikiran-pikiran beliau (Gus Thoriq) sangat jernih, dan bahkan tidak banyak yang tahu ternyata diskusi awal Hari Santri itu dari tempat beliau,” kata Ganjar.
Selain Silaturahmi dan Rembuk Kebangsaan bersama Kiai Kampung Se-Malang Raya, kunjungan ini sebagai ajang dialog dengan para tokoh agama dan ulama.
Ganjar juga minta saran maupun nasihat di tengah hiruk pikuk kontestasi politik kepada Gus Thoriq.

“Hari ini kita berbincang soal bagaimana berbangsa dan bernegara. Beliau concern betul pada soal kebangsaan. Maka menjadi penting buat saya tokoh-tokoh seperti beliau bisa jadi narasumber untuk bisa memberikan masukan,” ujarnya.
Sementara, kepada awak media, Gus Thoriq sempat mengatakan kepada awak media bahwa dirinya akan mengusulkan untuk mendorong santri agar didefinisikan sebagai insan taat Republik Indonesia. Hal ini mengacu kepada sejarah kemerdekaan Republik Indonesia yang diperjuangkan oleh para santri.
“Kami ingin pemimpin ke depan ini menegaskan atau memberi definisi yang diterima dan ditetapkan oleh negara bahwa santri adalah insan taat Republik Indonesia,” kata Gus Thoriq.
Sebelumnya, pada tahun 2014, Gus Thoriq mengusulkan Hari Santri Nasional kepada Joko Widodo yang saat itu masih menjadi calon presiden. Pria yang akrab dipanggil Jokowi itu kemudian menandatangani kontrak politik untuk mencetuskan adanya Hari Santri Nasional. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS