Seni Tradisional Bisa Angkat Ekonomi Usaha Kecil Menengah

Loading

MOJOKERTO – Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi mengatakan, upaya melestarikan kesenian tradisional bisa membantu pemerintah dalam upaya mengangkat perekonomian masyarakat kecil menengah.

Menurut Kusnadi, kesenian tradisional yang hidup di tengah-tengah masyarakat, bisa jadi pertunjukan menarik bagi wisatawan. Sebab, atraksi kesenian tradisional yang dikemas sedemikian rupa, bisa dijadikan salah satu obyek wisata bagi suatu daerah, selain obyek wisata alamnya.

Dia mencontohkan kesenian tradisional Bantengan, atraksi Ujung, dan pencak silat yang ada di Desa Seloliman, Trawas, Mojokerto, bisa jadi tontonan menarik bagi wisatawan, baik yang datang dari Mojokerto, maupun yang dari luar daerah.

Apalagi, tambah Kusnadi, di kawasan lereng Gunung Penanggungan itu juga ada obyek wisata petirtaan di Candi Jolotundo yang sudah dikenal meluas oleh masyarakat.

Adanya obyek wisata, baik kesenian tradisional, maupun tempat wisata di suatu daerah, sebutnya, tentu akan berimbas kepada warung-warung di sekitarnya.

“Warung-warung itu, baik yang menjual makanan maupun cenderamata, pasti akan hidup dan berkembang, karena ada pembelinya. Nah, inilah yang harus dikolaborasikan, bagaimana obyek wisata jadi menarik sehingga banyak dikunjungi masyarakat, yang akhirnya juga berdampak positif bagi warung-warung sebagai usaha mikro kecil menengah (UMKM),” kata Kusnadi.

Hal itu dia sampaikan, ketika menghadiri acara syukuran yang digelar kalangan anggota Dewan Lembaga Pelestari Adat dan Budaya Majapahit, di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Minggu (12/3/2017).

Upaya melestarikan kesenian tradisional ini, lanjut Pak Kus, sapaan akrab Kusnadi, juga sejalan dengan kebijakan Pemprov Jatim yang sedang menggalakkan sektor perekonomian skala UMKM.

Langkah pemprov menggalakkan UMKM ini, jelas Kusnadi, bukan tanpa maksud. “Saat krisis ekonomi yang berkali-kali terjadi di negara kita, yang mampu bertahan tetap eksis dari krisis ekonomi adalah usaha-usaha kecil menengah,” terang pria yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim ini.

Salah satu upaya pemprov menggalakkan UMKM, ungkap Pak Kus, adalah nguri-uri kesenian tradisional sebagai jati diri bangsa yang bersifat adiluhung.

Baca juga: Peringati Bulan Bung Karno, PDIP Jatim Bakal Gelar Festival Seni

“Ini konsepsinya, yang juga sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Yakni, melestarikan kesenian tradisional dan menjadi obyek wisata, sekaligus menghidupkan UMKM,” tuturnya.

Acara syukuran ditandai makan tumpeng bersama itu dimeriahkan penampilan atraksi Bantengan, pencak silat, dan Ujung. Pertunjukan ini menarik warga setempat dan pengunjung wisata Candi Jolotundo yang kebetulan melintas di jalan dekat lokasi acara.

Sebelum ke Jolotundo, Pak Kus mengunjungi Desa Pecalukan, di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Di desa dekat kawasan wisata Kakek Bodo, Tretes, ini, Kusnadi juga menyaksikan atraksi seni Bantengan serta seni beladiri tradisional. (goek)