JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mampu mengatasi ketegangan yang terjadi.
“Dengan tali silaturahmi tersebut tentu ketegangan dan persoalan yang sempat muncul dapat diatasi sebaiknya. Dan ini menunjukkan bangsa kita suka bermusyawarah,” kata Hasto, Kamis (9/3/2017).
Dia juga meyakini, pertemuan keduanya mampu membangun silaturahmi yang baik antar pemimpin negara. Oleh karena itu, pihaknya mendukung sepenuhnya komunikasi yang dilakukan antar pemimpin negara tersebut guna menyelesaikan permasalahan di negeri ini.
“Pertemuan positif semakin memperkuat karakter kepemimpinan Pak Jokowi yang membuka ruang dialog dan membangun silaturahim tidak hanya dengan rakyat tapi juga pemimpin negara,” tuturnya.
Saat mengunjungi Istana Merdeka, SBY diajak Jokowi makan siang bersama, dilanjutkan veranda talk sambil minum teh. Beberapa saat kemudian, Presiden Jokowi dan SBY memberi keterangan pers kepada wartawan.
Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali menegaskan, bahwa tradisi politik dari presiden sebelumnya ke presiden berikutnya harus ditradisikan.
Juga yang berkaitan dengan budaya estafet, menurut Jokowi, pembangunan yang sebelumnya diteruskan oleh pembangunan Presiden berikutnya.
“Kalau estafet itu terus bisa dilakukan, budaya estafet itu kita miliki, negara ini gampang mencapai sebuah titik target bagi kebaikan rakyat, bagi kebaikan negara,” kata Jokowi,
Ke depan, tambah Jokowi, tradisi yang baik, pergantian dari Presiden sebelumnya ke Presiden berikutnya, itu harus terus ditradisikan.
“Yang kedua juga tadi, budaya estafet itu harus kita miliki, sehingga jangan sampai kita memulai terus dari awal,” ujarnya.
Sementara, SBY mengaku bersyukur dan bergembira karena hari ini Jokowi bisa menyediakan waktu untuk bertemu dirinya. SBY berharap pemerintahan ini semakin sukses.
SBY tak lupa mengucapkan selamat atas keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah, baik kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud, maupun penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Association (IORA) yang baru saja selesai.
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia terus berperan di panggung internasional,” ujar SBY.
Bersama Presiden Jokowi, SBY mengaku mendiskusikan bahwa negara ini harus semakin maju, negara Pancasila, negara Bhinneka Tunggal Ika, negara yang mengayomi semua.
“Komitmen beliau (Presiden Jokowi) sama lah dengan komitmen saya, komitmen para mantan Presiden, ingin membangun negara dan ingin negara kita makin ke depan makin baik,” tegasnya.
“Tadi suasananya baik sekali karena dapat dijadikan sebagai ajang tabayyun. Seperti yang saya duga, beliau tetap percaya bahwa seorang SBY itu juga ingin berbuat yang terbaik untuk negara ini, untuk pemerintahan beliau,” tambah dia.
Dalam pandangan SBY, Presiden Jokowi ingin betul membangun negeri ini. “Kalau seloroh saya, Presiden ini hidupnya tidak tenang, kiri salah kanan salah, maju kena mundur kena. Itu saya sampaikan kepada beliau, saya alami juga dulu ketika 10 tahun memimpin Indonesia. Tapi saya tahu beliau akan tegar terus menghadapi berbagai ujian sejarah ini,” kata SBY. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS