SURABAYA – Cawagub Jawa Timur Puti Guntur Soekarno punya cerita tersendiri sebelum terjun ke dunia politik. Cucu Proklamator RI Soekarno (Bung Karno) ini pernah menjadi pelaku usaha rumahan alias usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Saya dulunya juga pelaku UMKM, saat masih jadi ibu rumah tangga dan belum terjun berpolitik,” kata Puti, saat menghadiri peresmian Program Pelatihan Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda 2018 di Kapas Krampung Plaza (Kaza) Surabaya, Minggu (4/2/2018).
Sejak masa sekolah dirinya memiliki hobi memasak, bahkan pernah ikut les memasak. Menginjak masa SMA dan kuliah, ia ingin memiliki uang jajan tambahan selain dari orang tuanya, Guntur Soekarno Putra-Heni Guntur Soekarno.
Akhirnya, dia berpikir untuk membuat sesuatu dari hobinya memasak untuk dijual. “Saya bikin kukis, kastengel, nastar dan cookies coco crunch. Waktu Lebaran, saya jual ke teman-teman saya dan saya juga minta ibu saya dipromosikan ke teman-temannya,” ungkapnya.
Saat berumah tangga, hobi memasak ini justru semakin menjadi-jadi. Sembari mengurus kedua anaknya masih kecil, Puti mengaku punya hobi memasak nasi Bali. Kebetulan juga, nenek buyutnya (ibu Bung Karno) Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari Bali.
Menurut dia, untuk membuat nasi bali tidak bisa hanya sedikit, karena porsinya harus besar. Ia berpikir bila hanya memasak nasi bali untuk suami dan anak-anaknya, sayang sekali. Akhirnya, ia memutuskan untuk menjual nasi bali buatannya ke lingkungan sekitarnya.
“Seringkali saya dapat order ratusan. Karena dipesan acara-acara seperti gerak jalan dan lain sebagainya. Hanya saja, saat ini saya pindah profesi, dan usaha saya berhenti,” tutur mantan anggota DPR Komisi X ini yang datang bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Saya sangat berbahagia berhadapan dengan perempuan super di sini. Saya ingin mencontoh seperti apa yang Bu Risma katakan tadi. Agar perempuan rumah tangga menjadi pahlawan di rumahnya, membantu suaminya, dan memberikan kehidupan lebih baik di rumahnya,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Puti juga mengenalkan program kerjanya bersama Cagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yakni ‘Super Star’. Di mana kaum perempuan didorong untuk untuk menjadi wirausahawan dan pelaku UMKM.
Dia mengatakan, juga akan memberikan akses permodalan, pelatihan, kemudian menghubungkan produsen kepada anak-anak muda yang punya pikiran kreatif inovatif untuk dibantu dalam hal packaging produk.
“Sehingga nanti packaging bagus, harganya juga akan meningkat dan bisa meningkatkan pendapatan ibu-ibu semuanya,” tuturnya.
Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda merupakan salah satu program pemerintah kota Surabaya untuk menggerakan roda perekonomian keluarga kedua, yaitu ibu atau istri. Warga yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi akan dibantu seperti mem-branding produk-produknya.
Jumlah UMKM di Surabaya yang bergabung dalam Pahlawan Ekonomi saat ini mencapai 8.565. Dari jumlah tersebut, sebanyak 99 produk usaha unggulan sudah dijual ke pasar internasional dan 105 produk yang yang sudah berstandar nasional dan Asean.
Serta 234 produk usaha utama yang dipasarkan di Jawa Timur. Juga ada sekitar 999 produk mandiri yang hampir setiap hari produksi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS