SAAT memberikan sambutan pada pertemuan dengan ibu-ibu Muslimat NU di kediaman Khofifah Indar Parawansa, Surabaya, Sabtu (3/5/2014), calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mengawalinya dengan canda.
Kali pertama, Jokowi mengaku bingung karena banyak yang mengatakan dia bertampang “ndeso”. “Saya tidak tahu, dari mana awalnya kok banyak yang menyebut saya ini berwajah ndeso. Padahal saya merasa, saya ini mirip Dude Herlino,” katanya disambut tawa puluhan anggota Muslimat.
Jokowi mengatakan ia justru mensyukuri wajah ndesonya itu, “Saya syukuri saja, karena ini pemberian dari Tuhan,” ujar Jokowi.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam lebih tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa ia bertemu tokoh-tokoh lebih untuk berdiskusi tentang bagaimana membangun bangsa ke depan. “Jadi kalau ketemu itu tidak bicara soal kursi, soal menteri, soal jabatan. Kita ini mau membangun bangsa, pembicaraannya harus lebih dari sekedar bagi-bagi kursi,” kata dia.
Dalam pertemuan tersebut, Khofifah memberikan buah tangan berupa piagam berisi silsilah NU kepada Jokowi agar Jokowi mengenal lebih dekat tentang apa itu NU. Selain itu Khofifah juga mengajak Jokowi dan rombongan untuk menyantap rujak cingur dan lontong balap yang sudah disediakan.
“Ke Surabaya belum lengkap kalau belum makan rujak cingur, Pak Jokowi,” seru seorang ibu.
Dari rumah mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu, Jokowi dan rombongan berkunjung ke kediaman Ketua Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa KH Abdul Aziz Mansyur di Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyi’in, Pacul Gowang, Jombang. Selanjutnya dia menuju Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, untuk bertemu KH Sholahudin Wahid, lalu ke Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, dan terakhir Jokowi menemui pengurus dan kader PDI Perjuangan se-Kabupaten Jombang. (sa)
