Kamis
24 April 2025 | 11 : 12

Sarung Tenun Gresik Makin Diminati Pasar Timur Tengah

pdip-jatim-040521-sarung-tenun-gresik-a

GRESIK – Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah melepas ekspor sarung tenun dari Desa Wedani Kecamatan Cerme ke timur tengah, Selasa (4/5/2021). Ekspor kedua ke negara-negara di Timur Tengah ini diharapkan semakin membuka lebar kran ekspor sarung tenun songket Gresik.

Pelepasan ekspor tersebut ditandai dengan pemecahan kendi pada kendaraan pengangkut, oleh Bu Min (Aminatun Habibah) dan istri Bupati, Ning Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani.

Aminatun Habibah yang pada pilkada setahun lalu diusung PDI Perjuangan ini mengatakan, sejak pandemi perekonomian masyarakat sempat terpuruk. Pihaknya berharap UMKM sarung Desa Wedani bisa berinovasi.

“Semoga dengan ekspor sarung Wedani dapat membuka kran ekspor semakin besar dan pada akhirnya dapat menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Bu Min.

Pihaknya sangat mendukung agar ekspor sarung di Gresik bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.

“Kualitas sarung produksi Wedani ini sangat bagus. Saya sudah melihat proses pembuatannya. Hasilnya sungguh sangat luar biasa,” imbuh Bu Min.

Kepala Kantor Pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai Gresik, Bier Budy Kismulyanto mengatakan, ekspor ini bukan yang pertama. Pada awal Januari 2021 lalu sarung Wedani Cerme Gresik sudah melakukan ekspor.

“Pada Januari lalu kami sudah pernah memfasilitasi ekspor sarung wedani ke beberapa negara timur tengah,” kata Bier Budy.

Pihaknya berharap, ekspor kedua kali ini semakin membuka pasar ekspor baru dan sarung wedani Cerme Gresik semakin di kenal di manca negara.

Sebelum pelepasan ekspor, Ceo PT Kakean Primanda Indonesia Achmad Nur Hasyim Hamada saat pemaparan menyatakan, bahwa pada jaman dulu Gresik sudah terkenal dengan hasil tenun songket.

Produksi tenun songket, kata dia, hasilnya lebih menguntungkan secara ekonomis karena harganya bisa mencapai puluhan juta.

“Hasil tenun songket Gresik kami temukan di museum di Belanda dan tertulis pada sejarah tenun dan tekstil. Tapi sejak seratus tahun terakhir songket Gresik sudah tidak ada lagi. Kami berharap para pengrajin tenun di Gresik untuk meng-uri-uri Kembali agar tenun songket Gresik bisa berjaya lagi,” katanya. (mus/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Galeri Soekarno Kecil Segera Diresmikan, Jadi Magnet Baru Wisata Budaya Kota Mojokerto

MOJOKERTO – Galeri Soekarno Kecil yang terletak di SDN Purwotengah, Kota Mojokerto, segera diresmikan Menteri ...
LEGISLATIF

Rapat Paripurna, H. Zainal Dorong Pemerataan Pembangunan antara Daratan dan Kepulauan

SUMENEP – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, H. Zainal Arifin, berharap seluruh ...
KRONIK

Pemkab Ponorogo Lakukan Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo tengah melakukan percepatan untuk membentuk Koperasi Desa Merah ...
LEGISLATIF

Mentah Naskah RPJMD Kabupaten Probolinggo Dirasa Pansus DPRD, Tak Ada Sasaran Pokok hingga Tengara Menyalin Daerah Lain

KABUPATEN PROBOLINGGO – Naskah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Probolinggo tahun ...
LEGISLATIF

Fraksi PDIP DPRD Jatim Dorong Pemprov Perkuat Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak

SURABAYA – Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno mengatakan, pemerintah provinsi perlu membangun ...
LEGISLATIF

Hari Raya Galungan dan Kuningan, Supriadi Ajak Masyarakat Pererat Persaudaraan dan Saling Menghormati

BLITAR – Umat Hindu di Kabupaten Blitar menyambut Hari Raya Galungan yang jatuh pada Rabu, (23/4/2025) sebagai ...