Selasa
26 November 2024 | 5 : 18

Sapa Ibu-ibu Buruh Pabrik Rokok, Sanusi Akan Usul ke Presiden Tinjau Kembali Cukai Rokok

pdip-jatim-241018-abahsan-buruh-rokok-1

MALANG – Kepedulian terhadap ibu-ibu pahlawan PAD (pendapatan asli daerah) yang bekerja sebagai buruh pabrik rokok ditunjukkan Calon Bupati Malang HM Sanusi.

Cabup petahana yang juga politisi PDI Perjuagan ini berjanji akan terus mengawal kebijakan pajak cukai rokok agar tak sampai berdampak pada masyarakat bawah.

Komitmen itu disampaikan Abah Sanusi ketika berkunjung secara maraton menyapa para buruh pabrik rokok di sejumlah perusahaan di wilayah Kabupaten Malang, Rabu (16/10/2024).
Mulai di daerah Kecamatan Dampit, Pagelaran, Tajinan, hingga Kecamatan Turen.

Tak ayal, sejumlah buruh yang didominasi emak-emak ini berebut swafoto hingga menyampaikan uneg-uneg mereka. Rata-rata, kenaikan cukai rokok yang hampir terjadi setiap tahunnya masih menjadi momok utama mereka.

Padahal, perusahan rokok ini menjadi perusahaan paling banyak menyerap tenaga kerja.

Sanusi membenarkan jika kenaikan pajak cukai rokok berpengaruh tak hanya dari segi bisnis dan pendapatan, tapi juga bagi masyarakat yang sudah menggantungkan hidup bekerja di pabrik rokok.

“Jika pajak rokok terlalu tinggi, dikhawatirkan akan banyak terjadi pengurangan karyawan dan akhirnya mereka kehilangan nafkah utamanya,” kata Sanusi, dalam keterangannya dikutip Jumat (18/10/2024).

Rata-rata, kata Sanusi, jumlah karyawan dalam satu perusahaan rokok berkisar mencapai ratusan hingga ribuan. Sementara, jumlah pabrik rokok di Kabupaten Malang ada lebih dari 100 industri.

“Rata-rata satu pabrik rokok itu menyerap tenaga kerja antara 800 hingga 1.000 karyawan, ada yang sampai 1.400. Artinya, itu kan mendorong tingkat serapan tenaga kerja di wilayah kita,” ujarnya.

Di sisi lain, situasi tersebut berpotensi melemah jika cukai rokok terus dinaikkan oleh pemerintah. Jika begitu, dikhawatirkan akan berdampak pada ketersediaan lapangan kerja dan menurunnya kesejahteraan para buruh rokok.

“Kalau cukai rokok naik terus, dampaknya kan keuntungan berkurang, pabrik rokok bisa gulung tikar dan lalu berdampak terhadap pengurangan karyawan,” urai dia.

Sebab itulah, dalam masa kampanyenya ini ia berjanji akan mengusulkan ke pemerintah pusat agar kebijakan besaran cukai rokok ditinjau kembali.

Di sisi lain, dirinya juga memastikan tidak ada perusahaan rokok ilegal di wilayah Kabupaten Malang.

“Iya, nanti akan kami usulkan ke presiden atau kementerian terkait agar pajak cukai rokok ditinjau kembali. Selama ini dinilai masih terlalu tinggi,” tegasnya. (ull/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...