JAKARTA — Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait menyambut baik niat Partai Golkar yang ingin bergabung ke koalisi pendukung capres Joko Widodo (Jokowi). Dia menilai gabungnya Golkar ke poros PDI Perjuangan bisa menambah suara di gerbong koalisi secara signifikan.
“Selama ini hubungan kita dengan Golkar sangat baik. Bisa terjadi itu (koalisi),” kata Maruarar di Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum, Golkar mendapatkan 14,75 persen suara dan berada di urutan kedua di bawah PDI Perjuangan. “Tentu sangat senang kita kekuatan tambah banyak,” ujar Maruarar.
Namun, menurut dia, jika ingin bergabung, Golkar harus berkomitmen untuk tidak melakukan politik transaksional. Koalisi yang telah dibangun dengan Nasdem dan PKB, kata dia, juga jauh dari unsur bagi-bagi kursi dan lebih dilandaskan kepada kesamaan visi misi.
Terpisah, Wakil Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, merapatnya Partai Golkar ke PDI Perjuangan menjadi energi positif bagi calon presiden Jokowi. “Semakin besar presentasi kedekatan Golkar ke PDI Perjuangan, itu sinyal positif,” katanya.
Pernyataan itu disampaikan Hasto menanggapi kabar merapatnya Partai Golkar ke PDI Perjuangan untuk mendukung Jokowi dan wakil presiden Jusuf Kalla. Dia menilai, hal itu menunjukkan adanya gotong royong beberapa partai politik untuk mendukung Jokowi sebagai presiden.
Sinyal merapatnya Golkar ke poros koalisi yang dibangun PDI Perjuangan makin menguat saat acara Jokowi di Pasar Gembrong, Cempaka Putih, diikuti Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Di pasar itu, Ical -sapaan Aburizal- ‘mendeklarasikan’ dukungan Partai Golkar kepada Jokowi pada pilpres 9 Juli depan.
“Ini penjajakan lanjutan untuk koalisi dan dengan koalisi kita mendukung pencapresan dengan Jokowi. Nanti saya akan berbicara dengan Jokowi dan akan berbicara dengan ketua umum (Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri),” ungkap Ical saat mendampingi Jokowi di Pasar Gembrong, Selasa sore.
Sementara Jokowi mengisyaratkan bahwa pertemuan itu memang untuk koalisi menghadapi pilpres. “Ini kita sudah bertemu di titik yang sama, kalau bertemunya di titik yang sama artinya koalisi,” ujarnya.
Meski akhirnya memilih mendukung Jokowi, namun Golkar tak mengharap imbalan apapun. “Sampai detik ini Pak ARB (Aburizal) tidak berbicara mengenai cawapres, maupun kursi menteri,” jelas Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, kerjasama antara dirinya dengan Partai Golkar murni didasari kesamaan cita-cita pembangunan. Dia pun tidak ingin merusak hal itu dengan melakukan politik transaksional. “Kita menjaga kemurnian dari kerjasama. Langkah dan platformnya juga sama,” jelasnya. (pri)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS