SURABAYA – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi kandidat calon Gubernur DKI yang bakal diusung PDIP. Salah satunya, tidak takut pada kepentingan modal.
“Kalau ada pemimpin yang takut pada kepentingan modal, ya buat apa?” kata Hasto, usai menghadiri bedah buku di kampus Unair, Surabaya, kemarin.
Dalam penjelasannya kepada wartawan, Hasto juga menyampaikan, PDI Perjuangan juga tidak akan mengusung calon yang banyak bicara. Sebab, jelas dia, calon yang banyak bicara biasanya tidak akan banyak bekerja untuk rakyat.
Soal siapa yang akan diusung PDI Perjuangan, menurut Hasto, saat ini belum diumumkan karena masih proses penjaringan dan penyaringan. “Pilkada DKI masih lama, jadi kami juga masih akan terus melakukan penjaringan dan komunikasi dengan berbagai pihak,” ujarnya.
Terpisah, Plt Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Bambang DH mengungkapkan, sampai saat ini sudah sembilan nama yang mendaftar sebagai bakal calon Gubernur DKI dan Wakil Gubernur DKI.
Latar belakang kesembilan nama itu bermacam-macam, mulai politisi, pengusaha, wartawan, dosen, birokrat hingga karyawan swasta. Tiga di antaranya dari internal partai.
Politisi yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan itu menerangkan, seleksi akan bakal calon dilakukan melalui beberapa tahapan. Di antaranya fit and proper test dan tes psikologi.
Setelah itu, baru partai akan menentukan pasangan calon cagub dan cawagub yang akan diusung. “Kriterianya, ya paham ideologi Pancasila, dan pastinya pro wong cilik,” kata Bambang.
Sementara itu, menurut anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Eva Kusuma Sundari, sikap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, menyerahkan semuanya dan fokus pada aturan internal partai, serta sistem yang ada.
“Ibu (Ketum PDIP) memastikan calon yang tangguh, berkapasitas dan kompetensi tertinggi, serta integritas yang bagus di pemerintahan dan memiliki sikap kenegarawanan,” jelas Eva.
Data sementara nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang mendaftar di DPD PDIP DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra (Pengacara), Hasnaeni Moein (Pengusaha), Riza Vilano Satria Putra (Karyawan Swasta), Teguh Santosa (Wartawan Senior), Abdul Rani Rasjid (Dosen), Harun Al Rasid (Birokrat). (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS