PASURUAN – Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan KH Idris Hamid menyebutkan, safari jelang Pilgub Jatim yang dilakukan Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengingatkannya kepada Presiden pertama RI, Soekarno.
Menurutnya, Bung Karno dahulu sering mendatangi para kiai Nahdlatul Ulama (NU) untuk berdiskusi.
“Perjuangan para pendiri bangsa, hubungannya cukup dekat. Saat Pak Karno sudah jadi Presiden, mau angkat menteri saja minta pendapat Kiai Wahab (KH Wahab Chasbullah, red),” kata Kiai Idris.
Hal itu disampaikan KH Idris, saat bersama kiai lainnya menerima kunjungan Basarah di Ponpes Bayt Al-Hikmah, Krampyangan, Bugul Kidul, Kota Pasuruan, kemarin.
Kiai karismatik asal Pasuruan itu juga menyinggung tentang tradisi Bung Karno berkonsultasi dengan para ulama yang perlu dilestarikan. “Ini sangat penting. Ini momentum untuk mengembalikan tradisi Soekarnoisme,” harapnya.
Kiai yang dikenal memiliki pengaruh kuat di wilayah Pasuruan dan daerah lain di Tapal Kuda ini mengingatkan pentingnya menjaga kerukungan warga NU jelang Pilgub Jatim tahun depan.
Untuk itu, Kiai Idris menitipkan surat dalam amplop tertutup ke Basarah untuk disampaikan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Seperti diketahui, sehari sebelumnya, Basarah telah bersilaturahmi dengan sejumlah kiai NU di wilayah Mataraman. Yakni di Ponpes Lirboyo Kota Kediri, serta Ponpes Al-Falah di Ploso, Mojo, Kabupaten Kediri.
Sedang di wilayah Tapal Kuda, Basarah bertemu dengan para kiai di tiga tempat. Yakni di Ponpes Bayt Al-Hikmah, Ponpes Zainul Hasan, Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, dan Ponpes Darullughah Wadda’wah di Bangil Pasuruan.
Basarah dalam pertemuan dengan para kiai Tapal Kuda menyampaikan pesan Megawati tentang pentingnya menjaga kebersamaan kaum nasionalis dengan kalangan nahdliyin.
“Tahun 1926 lahir NU, kemudian tahun 27 Bung Karno mendirikan PNI, setahun berikutnya yaitu 1928 lahir Sumpah Pemuda yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Indonesia,” jelasnya.
Dia menambahkan, kebersamaan itu harus terus ditradisikan. Apalagi kini ada upaya dari pihak-pihak yang ingin merongrong Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.
Karena itu, Megawati ingin kebersamaan itu bisa ditradisikan hingga akar rumput. Ketika di akar rumput kaum marhaen dan nahdliyin bersatu, sambung Basarah mengutip Megawati, maka segala ancaman yang ada termasuk ide khilafah dan paham liberal bisa ditangkal.
“Maka Pancasila akan dapat kita jaga kelestariannya dan kita implementasikan dalam kehidupan bangsa dna bernegara,” tutur legislator DPR RI dari dapil Malang Raya ini.
Basarah bahkan menyebut kebersamaan antara PDIP dan NU pada Pilgub Jatim bisa menjadi langkah awal untuk meneruskan tradisi kebersamaan nasionalis dan nahdliyin.
“Mudah-mudahan, bukan hanya di Jatim, tetapi juga di setiap tempat dan waktu PDI Perjuangan dan NU selalu bergandengan, seperti juga yang dilakukan Bung Karno dan kiai NU terdahulu,” harapnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS