261 pembaca
JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyatakan siap menjajal jalan tol Jakarta-Surabaya yang ditarget sudah nyambung akhir 2018.
“Saya mau coba naik mobil berapa jam sekarang,” kata Jokowi, di acara pembukaan CEO Networking 2018, di The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Jakarta, kemarin.
Dia juga sudah menghitung, nanti di akhir 2019, jalan tol antara Merak sampai Banyuwangi, ujung barat sampai ujung timur juga akan sambung.
Kemudian mulai di Tol Trans Sumatra, akhir tahun ini Lampung-Palembang belum selesai, tapi Bakauheni sampai ke Terbanggi Besar, sepanjang 148 kilometer sudah akan tersambung.
“Orang lapangan yang menyampaikan ke saya akan tersambung kurang lebih bulan Juni 2019, Lampung-Palembang, Bakauheni-Palembang akan sambung. Itu Juni 2019,” ungkap Jokowi.
Presiden mengaku sudah meminta agar jangan Juni, April atau akhir Maret, karena pasti nanti dihubungkan untuk kepentingan pemilu. Padahal, lanjut Presiden, pemerintah tidak berpikir seperti itu.
“Kalau April atau akhir Maret selesai, artinya bisa kita pakai untuk Lebaran dari Jakarta langsung bisa ke Palembang,” ucap Presiden seraya menambahkan ada yang curiga melulu saat pekerjaannya dimajukan, diselesaikan, curiganya pemilu.
Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan pemerintah mungkin ada 1, 2 titik menjadi pahit karena pembangunan-pembangunan seperti ini, atau sakit karena pembangunan-pembangunan seperti ini.
Tapi Presiden meyakini ini adalah pondasi, pilar yang diperlukan oleh negara ini dalam rangka kompetisi, bersaing dengan negara-negara lain.
“Pondasi-pondasi seperti ini memang kadang-kadang menyebabkan kita agak sakit. Tapi kalau saya melihat pertumbuhan ekonomi kita juga masih di atas 5, inflasi kita juga akhir tahun ini perkiraan kita 3,2. Saya kira kondisi-kondisi seperti ini juga semakin baik,” ungkap Jokowi.
Dia menjelaskan, dibangun adalah trust, kepercayaan, nggak ada yang lain. “Bahwa kita mengelola fiskal, mengelola moneter kita itu secara hati-hati, sangat hati-hati. Dan saya dengar sekarang sudah kembali lagi masuk,” ujarnya.
“Ya jangan kaget nanti kalau Dollar turun terus, nggak tahu sampai berapa. Tapi kita juga ingin jangan turunnya terlalu cepat dan drastis, karena kita juga masih membutuhkan untuk persaingan dalam ekspor produk-produk Indonesia,” imbuh Jokowi. (goek)