SURABAYA – Pasangan incumbent Risma – Whisnu menyapu bersih perolehan suara di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) se-Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/12/2015).
Berdasarkan quick count internal PDI Perjuangan, Risma-Whisnu menang 86,2 persen, sedangkan Rasiyo-Lucy Kurniasari dari Demokrat dan PAN meraih suara 13,8 persen.
Hasil quick count ini, tak jauh beda dengan survei yang digelar Surabaya Consulting Group (SCG) menggunakan metode exit poll, yang mencatatkan suara Risma-Whisnu sebanyak 81 persen, dan Rasiyo-Lucy sebanyak 19 persen suara.
Juru bicara Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono dalam gelar persnya di Kantor DPC PDIP Surabaya, Jalan Kapuas, mengatakan, hasil quick count yang diupdate hingga pukul 16.00 WIB ini tidak jauh beda dengan hasil exit poll dari SCG. Hasilnya, Risma-Whisnu menang telak.
“Risma-Whisnu menyapu bersih perolehan suara di semua TPS yang ada di 31 kecamatan se-Surabaya,” kata Dikdong, sapaan akrab Didik Prasetiyono.
Sementara Ketua Tim Pemenangan Risma-Whisnu, Syaifuddin Zuhri menambahkan, kemenangan ini hasil kerja keras tim. “Selama ini kita semua juga melatih tim saksi kita, sehingga mampu mengamankan suara dan menguasai tabulasi penghitungan suara. Kami yakin, hasil real count KPU nanti, tidak jauh beda dengan hasil quick count yang kita gelar. Margin of error-nya hanya tiga persen saja,” terang politisi yang akrab disapa Kaji Ipuk ini.
Kemenangan ini, lanjut dia, menunjukkan eksistensi masyarakat Surabaya yang masih menginginkan kepemimpinan Risma-Whisnu lima tahun ke depan. “Ini menunjukkan eksistensi masyarakat yang masih mencintai Risma-Whisnu dan menginginkan keduanya melanjutkan semua programnya,” tandas Ketua Komisi C DPRD Surabaya ini.
Sementara itu, Cawali Tri Rismaharini mengajak Rasiyo-Lucy Kurniasari bersama-sama membangun Kota Surabaya. Risma yang mengenakan baju batik coklat, datang ke posko pemenangan Risma-Whisnu di Jalan Kapuas, usai tim pemenangan merilis hasil quick count.
Risma yang didampingi Whisnu dan seluruh tim serta relawan, mengatakan Pilkada kali ini bukan soal menang atau kalah. “Ini bukan soal menang atau kalah. Tapi sebagai upaya meneruskan pembangunan Kota Surabaya,” kata Risma.
Dia berharap rivalnya di Pilwali Surabaya 2015, tidak menganggap ini sebagai kekalahan atau permusuhan. “Saya harap Pak Rasiyo tidak menganggap ini sebagai kekalahan. Marilah kita bekerja sama dan tidak ada permusuhan, serta membangun Surabaya bersama-sama,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS