Rabu
26 Maret 2025 | 1 : 59

Risma: Warga Surabaya Tidak Peduli Dolar Naik

pdip jatim - risma resmikan sentra pkl merr

pdip jatim - risma resmikan sentra pkl merrSURABAYA – Nilai tikar rupiah terhadap dolar terus menurun. Menanggapi hal ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan warganya tidak terlalu mempedulikan kondisi tersebut.

“Kenapa warga Surabaya tidak peduli dolar mau naik atau tidak karena kekuatan kita ada di ekonomi mikro, mereka tidak terpengaruh terhadap dolar,” kata Tri Rismaharini saat memberikan sambutan di acara Festival Pasar Rakyat yang digelar Yayasan Danamon Peduli dan PD Pasar di Pasar Kembang Surabaya, Sabtu (22/8/2015).

Risma mengaku meski berlatar belakang insinyur, namun sampai sekarang tetap belajar ekonomi mikro. “Tetap saya belajar karena di situlah letak ekonomi di Indonesia khususnya Surabaya,” katanya.

Menurut dia, 90 persen perdagangan di Surabaya terdiri dari usaha menengah dan mikro. Hal inilah yang membuat perekonomian di Surabaya cukup kuat dan tidak terpengaruh krisis moneter seperti tahun 1998.

“Saya sudah melihat krisis 1998, saya pimpin proyek suatu studi dengan tim leadernya dari Belanda. Saat di Jakarta mal-mal mulai sepi, tapi dia bingung ketika masuk kampung di Surabaya kenapa orang kampung masih bisa tersenyum. Dia juga masuk ke mal-mal dan pasar, kenapa Surabaya masih ramai tidak seperti Jakarta langsung turun drastis,” ujarnya.

Ia sampaikan kepada tim leader dari Belanda bahwa orang Surabaya tidak kenal dolar. “Bahkan dolar saat itu sampai tembus Rp14.000 sekian, tapi kenapa di Surabaya bisa survive. Kalau ini bisa terjadi sebenarnya kekuatan besar kesejahteraan ini menyangkut kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini mengatakan jurang pemisah antara kaya dan miskin tidak terlalu tinggi di Surabaya, sehingga bisa dikatakan jarang sekali ada demonstrasi di Surabaya. “Kecuali nanti mendekati pilkada,” kata Risma disambut tawa dari para hadirin yang datang di acara itu.

Selain itu, Risma juga bercerita pernah ditanya peneliti dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menugaskan perguruan tinggi di Equador mengenai perkembangan kampung di Surabaya.

“Saya jawab, kampung masih jadi kampung. Surabaya masih luas, kita membangun tidak menggusur kampung karena kekuatan Surabaya ada di kampung,” ujarnya. (beritasatu)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KABAR CABANG

Apresiasi Perjuangan Kader pada Pilkada 2024, DPC Kabupaten Blitar Bagikan 3.600 Bingkisan Lebaran

BLITAR – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Blitar menggelar acara buka puasa bersama sekaligus ...
SEMENTARA ITU...

Wujudkan Kabupaten Kediri Bebas Kemiskinan Ekstrem, Mas Dhito Serukan Semangat Sinergitas

KEDIRI – Bertepatan dengan peringatan hari jadi ke-1221 Kabupaten Kediri, Bupati Hanindhito Himawan Pramana ...
LEGISLATIF

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Minta Kadis PU BMSDA Jember Pelototi Anggaran Perbaikan Jalan

JEMBER – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember Edy Cahyo Purnomo minta Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina ...
LEGISLATIF

HUT ke-111 Kota Malang, Ketua DPRD Salurkan Santunan kepada 111 Anak Yatim

MALANG – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Siraduhita menyalurkan santunan kepada 111 anak yatim, Selasa ...
EKSEKUTIF

LKPJ 2024 Disetujui, Ning Ita Komitmen Penuhi Rekomendasi DPRD Kota Mojokerto

MOJOKERTO – Wali Kota Ika Puspitasari menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Mojokerto yang membahas Pengambilan ...
LEGISLATIF

Fery Sudarsono Imbau ASN Tak Gunakan Kendaraan Dinas untuk Mudik ke Luar Daerah

MADIUN – Ketua DPRD Kabupaten Madiun, Fery Sudarsono, mengimbau aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan ...