SURABAYA – Pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana bakal menyiapkan warga Kota Pahlawan benar-benar siap menghadapi dunia global, jika kembali dipercaya memimpin Surabaya. Tak hanya di sektor pembangunan fisik, melainkan juga mental tangguh.
“Saya akan menyiapkan warga Surabaya menghadapi era global. Lima tahun ke depan jauh lebih berat dari pada lima tahun sebelumnya,” kata Risma, usai menggunakan hak suara bersama keluarga di tempat pemungutan suara (TPS) 01, Jajar Tunggal, Kecamatan Wiyung, Rabu (9/12/2015).
Calon petahana yang diusung PDIP, dan didukung Partai Hanura dan PPP ini mengungkapkan salah satu rencananya, yakni akan menjadikan Kalimas sebagai ikon wisata baru di Surabaya. Yang diperlukan untuk itu, di antaranya membuat bendungan.
“Rencananya di Kali Jagir itu bendungannya kita buat,” jelas Risma.
Tri Rismaharini menggunakan hak suaranya di Pilwali Surabaya bersama keluarga di TPS 01, Jajar Tunggal, Taman Pondok Indah, Kecamatan Wiyung. Sekitar pukul 07.15 WIB, Risma dan keluarga keluar rumah berpagar hitam nomor L 1 A, RT 1/RW IV.
Mereka berjalan menuju lokasi TPS, yang berjarak sekitar 200 meter dari kediamannya. Saat berjalan, Risma mengajak tetangga sekitar pergi ke TPS sama-sama, untuk menggunakan hak suaranya. Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini, juga sempat menyalami beberapa warga sambil menyerukan ajakan tidak golput.
Sampai di TPS, karena masih sepi atau masih beberapa orang yang datang, Risma dan keluarganya tak perlu antre lama untuk mencoblos. “Saya percaya pada Gusti Allah. Meski hasil survei tinggi, itu tetap manusia yang membuat. Jadi saya percaya pada Allah,” ucap Risma usai nyoblos.
Seperti diketahui, dua lembaga survei Surabaya Consulting Grup (SCG) dan Indo Barometer menempatkan Risma-Whisnu unggul telak di Pilkada serentak tahun ini. SCG mencatat kemenangan Risma-Whisnu mencapai 94 persen, sedang Indo Barometer mencatat 82,3 persen.
Usai menggunakan hak suaranya, Risma memantau posko-posko pemenangan Risma-Whisnu yang ada di kelurahan-kelurahan, sekadar memastikan kondisi Pilwali Surabaya tetap kondusif.
“Kalau laporan banyak sekali. Laporannya itu banyak soal money politics. Kalau lapor itu sudah capek. Lapor-lapor tapi masih saja. Ya saya pasrahkan ke Gusti Allah saja,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS