SURABAYA – 57 Hari jelang coblosan Pilkada Surabaya, tim pasangan Calon Wali Kota-Calon Wakil Wali Kota Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana menambah power mesin pemenangan, khususnya di internal partai.
Tim pasangan nomor urut 2 ini mulai menggelar rangkaian sosialisasi pemenangan Risma-Whisnu dan pembekalan saksi, di aula DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Jalan Kendangsari Industri 57 Surabaya, Senin (12/10/2015) malam.
Sosialisasi pemenangan dan pembekalan saksi Risma-Whisnu ini merupakan rangkaian pertama, dari 14 rangkaian acara serupa, untuk seluruh wilayah kecamatan se-Surabaya. Acara yang dihadiri Risma-Whisnu ini akan berlangsung selama dua minggu ke depan.
Tri Rismaharini mengungkapkan, dia mendapat mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, untuk memenangkan kembali Pilkada Surabaya. Megawati, tambah Risma, juga menilai pembangunan di Surabaya selama ini sudah sesuai, dan menjadikan pemerintahan yang dipimpin kader PDI Perjuangan itu dengan wajah politik yang berpihak kepada rakyat bawah, sehingga harus dilanjutkan.
Menurut Risma, kemenangan Pilkada Surabaya akan diraih dengan semangat gotong royong. Sebab, jelas dia, semangat gotong royong seperti itulah yang menjadi kekuatan bagi PDI Perjuangan.
“Pembangunan sudah berjalan baik, dan itu menjadi kebanggaan bagi Kota Surabaya, dan PDI Perjuangan tentunya. Kita akan memenangkan Pilkada Surabaya dengan semangat gotong royong,” tegas Risma.
Sedang Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, kemenangan pilkada bagi pasangan Risma-Whisnu juga sebagai penguatan partai. Terutama untuk menambah suara kemenangan PDI Perjuangan di Pemilu 2019.
“Kemenangan PIlkada 2015 menjadi momen untuk memperbesar kemenangan Pileg 2019. Saat itu, PDI Perjuangan Surabaya akan ‘panen raya’, dan menambah jumlah kursi legislatif di DPRD Surabaya,” ujar Whisnu.
Mantan Wakil Wali Kota Surabaya ini optimistis akan memenangkan pilkada 9 Desember depan, untuk meneruskan kembali pembangunan Kota Surabaya bersama Tri Rismaharini. “Saya sangat yakin, karena masyarakat Surabaya sudah percaya dengan kepemimpinan Risma-Whisnu selama ini,” tegas dia.
Sedang Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Rungkut Andi Puryanto di sela acara menegaskan, jajaran PAC hingga ranting dan anak ranting sampai sekarang masih solid. Dia menyatakan, kader dan jajaran pengurus PDI Perjuangan sampai tingkat bawah, tidak terpengaruh dengan aksi sejumlah orang yang mengaku kader partai dan menyatakan dukungan ke pasangan calon lain beberapa waktu lalu.
“Kami yang di bawah tetap solid, tegak lurus memenangkan pasangan Risma-Whisnu,” tandas Andi Puryanto.
Ungkapan senada disampaikan Ketua PAC Gunung Anyar, Kartiko. Selain tak terpengaruh manuver pihak luar, PDIP Gunung Anyar bertekad memenangkan pasangan Risma-Whisnu dalam Pilkada Surabaya dengan raihan suara 80 persen lebih.
“Dari sekitar 36.200-an pemilih se-Kecamatan Gunung Anyar, kami siap meraih lebih dari 80 persen suara kemenangan untuk Risma-Whisnu,” ucap Kartiko.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, acara pertama sosialisasi pemenangan Risma-Whisnu kali ini diikuti saksi dan tim pemenangan tingkat kecamatan dan pengurus PDI Perjuangan dari 3 kecamatan. Yakni Tenggilis Mejoyo, Rungkut, dan Gunung Anyar.
Menurut Awi, sapaan akrab Adi Sutarwijono, acara kali ini sebagai pemanasan. Sebab, jelas dia, sebenarnya mesin partai di tiga kecamatan ini, dan umumnya di Surabaya Timur, telah terbukti efektif menjadi motor penggerak pemenangan pemilu.
“Saat Pilkada 2010, calon wali kota dan wakil wali kota dari PDI Perjuangan mampu menyapu bersih raihan suara di tiga kecamatan, Rungkut, Gunung Anyar, dan Tenggilis Mejoyo. Pada pemilu legislatif tahun lalu pun PDI Perjuangan menang mutlak,” jelas Adi Sutarwijono.
“Karena itu, melalui acara ini, mesin pemenangan partai kami gerakkan kembali, untuk memenangkan pasangan Risma-Whisnu, tugas berat diemban Sukadar Ketua BSPN (Badan Saksi Pemilu Nasional) Surabaya dan jajarannya, untuk melatih saksi termasuk di antaranya Didik Prasetiyono yang mantan komisioner KPU Jatim” tambah Awi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS