JAKARTA – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengingatkan para guru untuk mengajarkan para siswanya, agar tidak melakukan tindakan perundungan atau bullying terhadap anak lain yang merupakan penyandang disabilitas.
Sebab, kata Risma, kondisi disabilitas bukanlah keinginaan dari anak tersebut, melainkan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Saya nitip pesan terutama yang ada di sekolah kita harus ajarkan kepada anak-anak kita tidak membully, tidak mengejek teman-temannya yang memang dia disabilitas,” kata Risma dalam acara Hari Disabilitas Internasional, Rabu (1/12/2021).
Risma mengatakan, para guru harus memberi pengertian bahwa disabilitas adalah karunia dari Tuhan dan semua yang diciptakan adalah sempurna. Serta para guru juga diminta mengajarkan untuk terus menghargai perbedaan dan menghormati satu sama lain terutama di lingkungan sekolah.
“Kita harus mulai campaign untuk bagaimana anak-anak ini tidak ada lagi anak yang dibully saat mereka ada di sekolahan. Itu yang utama yang ingin saya sampaikan,” ujarnya.
Mantan Wali Kota Surabaya dua periode ini pun berharap tidak ada lagi perbedaan perlakuan pada penyandang disabilitas. Salah satu yang dia harapkan adalah dengan disiapkannya sekolah umum untuk para penyandang disabilitas.
“Jadi kalau misalkan dia disabilitas netra tapi dia sampaikan ‘saya mau di sekolah umum’, maka saya minta berikanlah kesempatan kepada mereka, bisa sekolah dimanapun dia inginkan,” tutur Risma.
Menteri yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan ini mengingatkan bahwa menjadi tugas pemerintah untuk bisa menyediakan berbagai fasilitas untuk mengakomodasi keinginan penyandang disabilitas terutama di sekolah umum.
Setelah itu diharapkan semua pihak bisa memberikan kesempatan yang sama bagi para penyandang disabilitas di Indonesia.
“Jadi saya berharap kita mulai melihat bahwa penyandang disabilitas kalau diberikan kesempatan yang sama maka mereka juga bisa berprestasi,” sebutnya.
Terkait Komisi Nasional Disabilitas yang telah dilantik Presiden Joko Widodo, Risma bersyukur karena mengurangi bebannya selama ini.
“Dengan adanya Komisi Nasional Disabilitas beban saya turun, kemarin semua saya mikir sendiri, gimana nih aku mikir semua sendiri,” kata Risma.
Sebelum ada Komisi Nasional Disabilitas, dirinya memikirkan semua masalah sosial, seperti kemiskinan hingga inovasi untuk penyandang disabilitas.
Namun, dengan adanya Komisi Nasional Disabilitas, dia merasa bebannya tidak akan seberat masa sebelumnya.
“Saya sampai (berpikir) bagaimana (bikin) kursi untuk (penderita) hidrosefalus, saya mikir begitu pokok ya harus bisa enggak tahu gimana (caranya),” ujarnya.
“Dan alhamdulillah saya bersyukur sekali semua itu sekarang terwujud dan semua itu yang membuat saudara-saudara kita yang semua katanya disabilitas tapi dia punya kemampuan luar biasa,” ucap dia.
Presiden Joko Widodo melantik tujuh orang sebagai anggota Komisi Nasional Disabilitas di Istana Negara pada Rabu sore. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS