SURABAYA – Wali Kota Tri Rismaharini berharap Hari Ulang Tahun (HUT) ke-724 Kota Surabaya menjadi momentum untuk terus merawat kerukunan. Risma juga mengingatkan masyarakat Kota Pahlawan untuk tidak mudah terpecah belah.
“Mari di ulang tahun Surabaya tahun ini, kita terus bergandengan tangan. Jangan mudah dihasut,” kata Risma, usai membuka Parade Budaya dan Bunga Surabaya 2017 di Tugu Pahlawan, Minggu (7/5/2017).
Wali kota dari PDI Perjuangan ini juga menegaskan, tidak boleh ada perpecahan, tidak boleh ada yang bertengkar ataupun tawuran di antara warga Surabaya.
“Kita ini cucu para pahlawan. Karena itu mari jaga persatuan dan songsong masa depan,” ajaknya.
Parade Budaya dan Bunga yang digelar kali mendapat sambutan publik yang luar biasa. Puluhan ribu orang sejak pagi menyemut di sepanjang jalan dari Tugu Pahlawan hingga lokasi finish di Taman Bungkul, Jl Raya Darmo.
Di jalur sepanjang sekitar 5 kilometer itu, masyarakat tumplek blek. Tak ayal, petugas Satpol PP dan Linmas bekerja keras mengatur warga tidak mengganggu konvoi peserta parade yang diberangkatkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan itu.
Jonan sendiri mengagumi Parade Budaya dan Bunga Surabaya 2017. “Saya kagum dengan acara parade budaya dan bunga ini. Ini seperti di Pasadena (pawai bunga di Pasadena, Amerika Serikat),” ujarnya.
Di HUT ke-724 Kota Surabaya kali ini, Jonan berharap Surabaya tetap menjadi kota yang identik dengan kebersihan, aman dan rukun.
“Saya sampaikan selamat untuk Surabaya. Semoga Surabaya tetap bersih, aman dan rukun. Mudah-mudahan parade budaya dan bunga ini jadi berkelas dunia. Karena wali kotanya sudah kelas dunia,” ucap mantan Dirut PT KA) dan Menteri Perhubungan RI.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Widodo Suryantoro mengatakan Parade Budaya dan Bunga kali ini lebih semarak dari tahun sebelumnya karena jumlah peserta yang ikut lebih banyak.
“Jumlah peserta parade budaya dan bunga tahun ini mencapai 75 peserta, jauh lebih banyak dibanding tahun lalu yang 50 peserta,” urainya.
Menurut dia, 75 peserta tersebut terdiri dari 45 mobil hias, 24 parade budaya dan enam drum band. Pesertanya ada dari kota-kota yang menjadi sister city Surabaya seperti Makassar, Kediri dan Maluku Tenggara.
Selain itu juga dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya, BUMN, BUMD juga komunitas di Surabaya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS