SURABAYA – Calon wali kota Tri Rismaharini terkesan santai beberapa hari ini dengan tidak melakukan kampanye. Cawali Surabaya yang diusung PDI Perjuangan itu hanya memantau pergerakan relawannya di lapangan.
”Relawan kami sudah turun ke lapangan dan bekerja. Ini terus saya pantau dan mereka sudah tahu serta paham apa yang harus dilakukan dan dikerjakan,” kata Risma, kemarin.
Untuk pemenangan Pilwali Surabaya 2015, Risma bersama calon wakil wali kota Whisnu Sakti Buana itu punya strategi khusus. “Kita punya strategi. Saya pasti akan turun nanti, tapi ada waktunya,” ujarnya.
Sementara itu, sekretaris tim pemenangan pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, Adi Sutarwijono, mengestimasikan dana kampanye untuk pasangan ini hanya sekitar Rp 2,4 miliar.
Dia merinci, biaya saksi sebesar Rp 700 juta untuk 3.900 TPS. Sisanya sebesar Rp 1,7 miliar akan dibuat kampanye, termasuk kampanye terbuka. “Itu lah kebutuhan obyektif kami,” kata dia.
Menurut Awi-sapaan Adi Sutarwijno, sesuai kesepakatan bersama antara KPU Kota Surabaya, Panwaslu, dan juga pasangan calon, anggaran dana maksimal sebesar Rp 14,2 miliar.
Rinciannya, Rp 2 miliar untuk kampanye tatap muka, bisa berbentuk kampanye akbar, dan serangkaian pertemuan kampanye lainnya. Sisanya sebesar Rp 12 miliar lebih untuk bahan kampanye.
Namun dana Rp 14,2 miliar itu dinilai terlalu besar untuk kampanye di Kota Surabaya. Sehingga pihaknya hanya menganggarkan dana sebesar Rp 2,4 miliar. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS