JAKARTA – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak mahasiswa turut serta dalam pengawasan penyaluran bantuan sosial (bansos) agar tepat sasaran.
Risma mengakui Kemensos membutuhkan peran serta pihak lain dalam menjangkau masyarakat yang membutuhkan sekaligus melakukan pengawasan pada penyaluran bansos.
“Kita bisa lakukan ini (pengawasan) bersama-sama. Jangan kita biarkan (kecurangan). Semakin banyak mata yang melihat, maka akan semakin baik,” kata Risma, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Kemensos, jelas Risma, sedang memperjuangkan program pemberdayaan untuk masyarakat pra sejahtera, di samping bantuan sosial yang selama ini disalurkan.
“Saya lagi berjuang, tapi tentu itu tidak mudah. Memang tidak bisa kalau hanya sekadar bantuan sosial. Itu paling banyak Rp500 ribu sebulan dan kadang juga ditemukan oleh teman-teman media seolah-oleh dia enggak dapat bantuan media. Karena cuma Rp500 ribu,” bebernya.
Mantan Wali Kota Surabaya dua periode ini mengakui bahwa bantuan sosial tidak cukup untuk mengentaskan kemiskinan. Namun masih sangat penting diiberikan karena bansos berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pokok.
Menurutnya penuhi dulu kebutuhan pokok, setelah itu ditambahkan dengan pemberdayaan. Selama ini, Kemensos telah mulai melakukan pemberdayaan masyarakat, terutama kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Terkait itu, pihaknya telah menyiapkan portal pengaduan yang bisa diakses secara mudah. Masyarakat dapat melakukan pengecekan kepesertaan bansos pada situs cekbansos.kemensos.go.id.
Situs tersebut juga sudah dilengkapi dengan fitur usul sanggah dimana masyarakat dapat mengusulkan masyarakat yang layak mendapatkan bantuan dan menyanggah mereka yang tidak layak.
“Masyarakat juga dapat melaporkan masalah sosial baik masalah bantuan sosial melalui command center dengan nomor panggilan bebas pulsa di 171,” pungkas menteri yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan itu. (red/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS