
JAKARTA – Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan Indonesia menjadi teladan negara seluruh dunia dalam membangun peradaban demokrasi.
Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, Indonesia dianggap mampu melaksanakan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden secara serentak dengan tingkat partisipasi masyarakat yang sangat tinggi.
“Kita harus bangga, Indonesia menjadi teladan bagi negara-negara di seluruh dunia dalam membangun peradaban demokrasi yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 karena mampu menyelenggarakan pileg dan pilpres secara serentak,” kata Tjahjo Kumolo di Jakarta, Minggu (14/4/2019).
Sebagai negara demokrasi yang mampu menyelenggarakan salah satu Pemilu terbesar di dunia, kata Tjahjo, harus didorong dengan tingkat partisipasi masyarakat sebagai salah satu indikator kesuksesan Pemilu. Untuk itu, Tjahjo mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada 17 April 2019.
“Mari kita semua saling mengingatkan dengan bahasa yang sopan dan santun kepada seluruh warga masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal masing-masing, ajak keluarga, saudara, kerabat dan tetangga dengan penuh kekeluargaan, bersuka ria, gembira, ceria dan bahagia. Ayo berbondong-bondong datanglah ke TPS pada Rabu 17 April 2019. Luangkanlah waktunya sejenak untuk NKRI tercinta ini. Gunakan hak pilih sebagai bentuk tanggung jawab konsitusional kita mendukung pembangunan peradaban demokrasi ndonesia yang berkualitas,” ajak Tjahjo.
Dia juga mengajak masyarakat untuk membantu penyelenggara pemilu dengan menggunakan hak suara secara tertib sehingga pemilu berjalan lancar dan damai.
“Mari kita dengan penuh kerelaaan gotong royong bantu penyelenggara Pemilu yang telah bekerja keras sukseskan Pemilu Serentak 17 April 2019 dengan tertib, aman, lancar dan damai,” ajaknya.
Tjahjo pun mengaku optimistis partisipasi pemilih pada Pemilu Serentak 2019 bisa melebihi target di atas 77,5 persen yang ditargetkan KPU. Mendagri juga yakin pemilih dari generasi muda akan menggunakan hak pilihnya dan tidak bersikap Golput.
Tjahjo mengaku optimistis karena hingga kini tingkat perekaman KTP elektronik sudah mencapai 98,5 persen dan Mahkamah Konstitusi (MK) juga sudah membuat putusan untuk membolehkan Suket (surat keterangan memilih) sebagai syarat untuk memilih pada Pemilu Serentak 2019.
“Saya optimistis partisipasi pemilih bisa di atas 77,5 persen lebih, mudah-mudahan bisa mencapai 80 persen,” ujarnya.
Begitu juga, Mendagri yakin pemilih dari generasi muda tidak bersikap Golput.
“Saya cukup optimis bahwa tingkat Golput dari generasi muda ini akan berkurang. Kami tidak bisa memprediksi harus tidak ada, karena Golput itu sebuah pilihan. Tapi, saya kira sebagai warga negara yang punya hak pilih dan hak konstitusionalnya terjamin saya kira dia akan menggunakan hak plihnya, yang dia yakini benar dan yang dia yakini baik,” ujar Tjahjo. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS