Selasa
26 November 2024 | 10 : 25

Rezki Minta Pemkab Ngawi Beri Pendampingan Psikologis Korban Kekerasan Seksual

Picsart_22-07-29_19-27-06-404

NGAWI – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Ngawi, Agung Rezkina Pramesti merasa prihatin dengan kasus kekerasan dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang santer akhir-akhir ini.

Perempuan yang karib disapa Rezki tersebut menilai, Pemerintah Kabupaten Ngawi harus segera mengambil langkah tegas agar kasus serupa tidak terulang kembali. Terlebih, ada beberapa kasus yang melibatkan anak sebagai korbannya.

Rezki berpandangan, khususnya korban kekerasan seksual yang masih anak-anak, pasti akan merasakan tekanan batin yang tak berkesudahan. Untuk itu, dirinya meminta Pemkab Ngawi memberikan pendampingan, khususnya menyangkut psikologi korban.

“Tentunya korban akan mengalami trauma. Pendampingan psikologis harus diberikan kepada korban,” ujarnya kepada pdiperjuangan-jatim.com, pada Jumat (29/7/2022).

Di samping kepastian untuk memberikan pendampingan psikologis bagi korban kekerasan seksual, satu-satunya perempuan di Komisi II DPRD Kabupaten Ngawi tersebut menilai, upaya pencegahan juga perlu diperhatikan.

Rezki menyebut, seperti melalui sosialisasi pendidikan seks usia dini bagi anak-anak sekolah di lingkungan Kabupaten Ngawi. Menurutnya, dengan membekali anak dengan pemahaman tersebut, akan membantu menghindarkan anak dari risiko menjadi korban kekerasan seksual.

“Yang paling penting saat ini adalah memberikan edukasi bagi anak-anak tentang pendidikan seksual. Bisa dilakukan dengan sosialisasi di lingkungan sekolah,” ujarnya.

Adapun Rezki juga berpesan, seluruh komponen masyarakat dapat terlibat untuk mencegah tindak asusila di lingkungan masing-masing. Peran serta dari keluarga, dengan memastikan pengawasan terhadap anak-anak, ataupun dari masyarakat lingkungan sekitar.

“Seluruh elemen masyarakat dapat terlibat. Bersama-sama melindungi anak-anak kita, agar terhindar dari kekerasan seksual,” papar Agung Rezkina Pramesti, anggota fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi.

Berikut kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Ngawi selama tiga tahun terakhir sesuai data Dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan keluarga berencana (DPPPA KB).

Pada 2019 tercatat 40 kasus; 2020, 29 kasus, dan per Juli tahun ini 28 kasus. 

Sementara untuk kekerasan seksual terhadap anak, hingga medio 2022 tercatat 17 kasus. (mmf/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...