NGANJUK – Pertemuan demi pertemuan dengan warga untuk menyerap aspirasi terus dilaksanakan Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Ida Bagus Nugroho, pada jeda masa persidangan (reses) pada 22 sampai 29 Maret ini.
Kali ini, pria yang juga Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar pertemuan dengan warga di dua titik, yakni di Kecamatan Ngluyu dan Sukomoro.
Di Kecamatan Ngluyu, serap aspirasi dilaksanakan di Desa Tempuran pada Senin (27/3/2023). Acara diikuti warga, tokoh masyarakat, dan enam kepala desa. Hadir pula sejumlah pengurus PAC PDI Perjuangan Ngluyu.
Ada berbagai masukan dan usulan yang ditampung Ida Bagus dari acara tersebut.
“Masukan yang paling utama, terkait belum adanya SMK maupun SMA di Kecamatan Ngluyu,” katanya.
Dengan ketiadaan sekolah tangka atas di kecamatan tersebut, otomatis anak-anak bersekolah di Kecamatan Gondang. “Para siswa menempuh jarak antara 15 sampai 20 kilometer,” jelas Ida Bagus.
Berita terkait: Reses I DPRD Jatim, Ida Bagus Serap Aspirasi Rakyat di Wilangan dan Rejoso
Namun, dengan sistem zonasi yang ada saat ini, kesempatan anak anak Kecamatan Ngluyu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA maupun SMK negeri semakin tertutup. Sebab harus berkompetisi dengan anak-anak dari Kecamatan Gondang yang tempat tinggalnya relatif lebih dekat.
Untuk reses berikutnya dilaksanakan di Desa Bungur Kecamatan Sukomoro. Di tempat ini, Ida Bagus mendapatkan masukan terkait dari para petani terkait sulitnya mendapatkan pupuk. Untuk diketahui, masyarakat di Kecamatan Sukomoro mayoritas berprofesi sebagai petani, khususnya petani bawang merah.
“Kami bersama para petani lainnya, selama ini agak sulit juga untuk mencari pupuk. Ini sangat meresahkan kami. Sebetulnya kalau pupuk itu ada dengan harga berapapun kami mau dan yang terpenting ada barangnya,” jelas Supardi, peserta pertemuan. (eng/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS