KEDIRI – Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana mengajak peran serta masyarakat ikut menanggulangi masalah stunting di lingkungannya masing-masing. Peran aktif masyarakat menurut Renny, bisa dilakukan bermacam cara, salah satunya melalui media sosial (medsos).
Di era setiap orang punya perangkat smartphone, kata Renny, semua informasi lebih mudah diperoleh atau disebarkan. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat bisa menginformasikan jika ada kasus stunting di kampungnya atau desanya masing-masing, melalui media sosial.
Lewat medsos, tambah Renny, seorang warga juga bisa membantu sosialisasi cara penanggulangan stunting kepada tetangganya, atau masyarakat di desanya.
Menurut Renny, medsos sangat efektif bagi masyarakat menyampaikan persoalan di lingkungannya, kepada instansi terkait melalui saluran resmi/aplikasi yang disediakan.
“Saya baru ingat, beberapa waktu lalu kan ada warga Kecamatan Tarokan yang berkeluh kesah soal jalan rusak di media sosial, dan akhirnya viral. Dan alhamdulillah langsung mendapat respon dari Mas Bupati saat itu,” beber Renny, dalam sarasehan soal stunting di Balai Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Minggu (20/3/2022).

Turut mendampingi Renny, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kediri Umi Fatimah serta pejabat dari Kecamatan Banyakan dan Kecamatan Tarokan. Sarasehan diikuti puluhan kepala desa.
Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini pun menyampaikan, jika kasus stunting di Indonesia saat ini jika dipersentasekan mencapai 24,4 persen. Sementara pemerintah menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.
“Mudah-mudahan pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kota dan kabupaten bisa memenuhi target 14 persen,” harapnya.
Dia pun menyarankan jika sebaiknya para perangkat desa yang ada di Kecamatan Banyakan dan Tarokan agar terus berkoordinasi dengan petugas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Dinas Sosial dalam penanggulangan stunting. (putera/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS