SURABAYA – Ratusan warga Pandean RW 13 Kelurahan Peneleh, Genteng, Kota Surabaya, Minggu, mengadakan ziarah ke makam Presiden pertama RI Ir Soekarno di Kota Blitar, Minggu (7/8/2022).
Ada dua bus besar, satu bus kecil, dan kendaraan roda empat lainnya, disediakan PDI Perjuangan Kota Surabaya untuk memberangkatkan puluhan warga “Kampung Soekarno” tersebut ke Kota Blitar.
Saat pemberangkatan, hadir Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Sjukur Amaludin dan Budi Leksono yang juga Sekretaris Komisi A DPRD Kota Surabaya. Hadir juga anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Norma Yunita.
Sjukur Amaludin mengajak warga mengkhidmati kemerdekaan Indonesia dengan mengenang jasa-jasa dan pengabdian para pejuang, para pahlawan Indonesia, yang telah berpulang ke hadirat Allah SWT.
“Terutama Bung Karno dan Bung Hatta, yang telah memproklamasikan Indonesia, terbebas dari penjajahan bangsa asing. Kami berziarah ke makam Bung Karno di Blitar sekaligus mendoakan supaya mendapat tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT,” ujar dia.
Sementara itu, Budi Leksono berpesan agar warga Pandean RW 13 Kelurahan Peneleh, Genteng, bangga dengan sebutan “Kampung Soekarno” karena di Pandean Gang 4 terdapat rumah kelahiran Sang Putra Fajar.
“Tumbuhkan terus kebanggaan itu, dan wujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Menciptakan suasana guyub rukun, penuh gotong royong, untuk kesejahteraan dan kemajuan bersama,” tuturnya.
Kampung Pandean Gang 4 RW 13 Kelurahan Peneleh dikenal luas sebagai ‘Kampung Soekarno’, karena di rumah kecil nomor 40, Bung Karno dilahirkan 6 Juli 1901 ketika menjelang fajar merekah.
“Sehingga Bung Karno juga disebut Putra Sang Fajar,” kata Ketua PAC PDIP Genteng, H. Mohammad Jupri.
Selain nyekar makam Bung Karno, warga “Kampung Soekarno” Pandean Surabaya juga mengunjungi Istana Gebang yang menjadi tempat tinggal Sang Proklamator, di Jalan Sultan Agung, Sananwetan, Kota Blitar.
Sementara itu, Ketua RW 13 Kelurahan Peneleh Farida mengucapkan terima kasih kepada PDI Perjuangan yang telah bergotong royong dengan warga Pandean, Kelurahan Peneleh.
“Ziarah ke Makam Bung Karno untuk memelihara semangat kemerdekaan Indonesia, yang telah diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada 17 Agustus 1945,” kata Farida. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS