JOMBANG – Selama menjabat Bupati dan Wakil Bupati Jombang periode 2018-2023, duet Mundjidah-Sumrambah (MuRah) mendapat rapor positif dari kalangan pengamat politik dan mantan kepala kesa (kades) di Kota Santri.
Bahkan, mereka kompak menyebut pasangan Mundjidah-Sumrambah sebagai sosok yang bersih.
Seperti diungkapkan Mukari, Dosen Ilmu Sosial dan Politik Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang.
“Saya masih beranggapan bahwa Bu Mundjidah dan Mas Rambah itu pemimpin yang bersih. Indikatornya gampang, karena beliau tidak pernah berurusan dengan hukum, (terutama) yang berkaitan dengan korupsi, katakanlah begitu,” ujar Mukari, Jumat (18/10/2024).
Dosen sekaligus sosiolog asal Kota Santri ini mengatakan, adanya suara-suara miring terhadap sosok calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 tersebut merupakan hal biasa yang dialami setiap calon petahana.
Namun demikian, tidak akan mengubah reputasi yang diraih Pemkab Jombang pada kurun waktu kepemimpinan pasangan MuRah di periode 2018-2023.
Seperti diketahui, sejumlah penghargaan yang menunjukkan kinerja bersih dan anti korupsi berhasil diraih Pemkab Jombang di bawah kepemimpinan Mundjidah-Sumrambah.
Seperti penghargaan Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) terhadap Laporan Keuangan Daerah LKPD Kabupaten Jombang dari Kementerian Keuangan RI pada 2018.
Disusul dengan penilaian Opini WTP oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) Perwakilan Jawa Timur pada 2019.
Kemudian pada 2020, meraih Opini WTP dari PBPK-RI, serta dari Kementerian Keuangan RI. Lalu, apresiasi dan penghargaan WTP atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Tahun Anggaran 2019 dari pemerintah pusat.
“Dan pada 7 Mei 2021, opini WTP diperoleh dari BPK-RI Perwakilan Jawa Timur, kemudian pada 29 Oktober 2021 memperoleh apresiasi dari Menteri Keuangan RI, merujuk pada penilaian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” beber Mukari.
Sementara itu, Komunitas Purna Bhakti Kepala Desa-Lurah Seluruh Indonesia (Kompakdesi) Kabupaten Jombang, mengajak masyarakat agar lebih teliti mendukung paslon di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024 nanti.
Ketua Kompakdesi Jombang, Arif Afandi mengimbau agar masyarakat memilih calon pemimpin berdasarkan kemampuan, program kerja, dan komitmennya terhadap kepentingan rakyat.
“Adanya kombinasi pengalaman, komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat, dan visi pembangunan yang inklusif, Mundjidah Wahab dan Sumrambah menjadi pilihan yang sangat tepat dan kuat untuk melanjutkan pembangunan Jombang di masa depan,” sebut Arif, mantan Kepala Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek. (fath/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS