Jumat
08 November 2024 | 5 : 45

Ramadhan, Pedagang Tulungagung Dilarang Buka Lewat Jam Malam, Kecuali Jualan Ini

pdip-jatim-maryoto-060421

TULUNGAGUNG – Mempermudah warga Kota Marmer dalam memperoleh makananan untuk sahur selama Ramadhan, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, memperbolehkan para pedagang berjualan melewati jam malam. Namun mereka tetap harus melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.

“Sebaiknya juga saat berjualan pedagang menerapkan take away. Artinya, makanan yang dijual tidak makan di tempat oleh pembeli, tetapi dibungkus agar tidak terjadi kerumunan,” kata Maryoto, Kamis (15/4/2021).

Menurut dia, selama bulan Ramadhan, perberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro tertap berjalan. Termasuk aturan jam malam yang dimulai pukul 21.00 WIB. “Tetapi untuk pedagang makanan sahur ada pengecualian,” tuturnya.

Kader PDI Perjuangan ini selanjutnya menandaskan untuk ibadah salat tarawih juga diperbolehkan dilaksanakan secara berjamaah di masjid dan mushola. Namun harus memenuhi ketentuan jumlah jamaah hanya sampai 50 persen kapasitas tempat ibadah.

“Yang dilarang dan tidak diperbolehkan itu ronda malam, atau kegiatan ronda untuk membangunkan orang sahur. Itu tidak boleh,” sambung dia.

Untuk kegiatan Pondok Ramadhan yang biasa diselenggarakan oleh sekolah, Bupati Maryoto Birowo juga menyarankan agar dilakukan dengan cara virtual saja. Tidak dengan tatap muka.

Apalagi sampai saat ini di Kabupaten Tulungagung belum diselenggarakan pembelajaran tatap muka di sekolah. “Pembelajaran tatap muka baru akan dilakukan pada bulan Juli mendatang,” terang Maryoto.

Sementara itu, bagi pedagang yang belum divaksinasi Covid-19, mantan Wabup Tulungagung ini menyebut Pemkab Tulungagung akan kembali memprioritaskan vaksinasi pada pedagang, utamanya pedagang makanan dan pakaian. Terlebih saat ini sudah bulan puasa dan menjelang Lebaran.

“Pedagang di Pasar Ngemplak dan Pasar Wage kan sudah divaksin. Itu harus dikembangkan terus untuk menyasar pedagang lainnya. Pasti sekarang sudah terjadi banyak transaksi antara penjual dan pembeli,” sebutnya.

Ia berharap vaksinasi Covid-19 bagi para pedagang tersebut dapat berjalan sesuai harapan. Meski semuanya tergantung dari ketersediaan vaksin yang dikirim ke Tulungagung. (atu)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Dialog dengan Ratusan Organisasi Kristen, Risma Beber Beratnya Tantangan Seorang Pemimpin

SURABAYA – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, menghadiri forum diskusi yang digelar Gerakan ...
LEGISLATIF

“Ngobrol In DPR”, Novita Dorong Perlindungan UMKM Melalui Pembiayaan yang Adil

JAKARTA – Novita Hardini, anggota Komisi VII DPR RI menyoroti tantangan pembiayaan yang dihadapi para pelaku UMKM ...
LEGISLATIF

Sekda Jember Hentikan Dana Hibah dan Bansos, Legislator Banteng: Dasarnya Apa?

JEMBER – Anggota Fraksi PDI Perjuangan, yang juga Ketua Komisi B DPRD Jember Chandra Ary Fianto geram atas ...
KRONIK

Relawan Teguh – Farida Bantu Pedel 3 Truk untuk Pemadatan Jalan Desa Donan

BOJONEGORO – Relawan pendukung calon bupati dan wakil bupati Teguh – Farida (Tegar) secara simbolis memberi bantuan ...
KRONIK

Sukses Kenalkan Kopi Brand Lokal ke Mancanegara, Ipuk Dapat Dukungan Petani Kalibaru

BANYUWANGI – Dukungan dari masyarakat Banyuwangi kepada Calon Bupati Banyuwangi nomor urut 01, Ipuk Fiestiandani ...
KRONIK

Ratusan UMKM Jember Dukung Paslon yang Direkom PDI Perjuangan

JEMBER – Ratusan pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jember, didominasi kalangan emak-emak tergabung pada ...