JAKARTA – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan, meroketnya elektabilitas pasangan nomor urut 01 yang mencapai 60,4% tersebut membuktikan bahwa rakyat lebih bersimpati pada kampanye berbasis kinerja dan program, serta mengedepankan kesantunan.
“Ini bukti bahwa kampanye simpatik Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin yang didasarkan pada kinerja, dan program serta mengedepankan kesantunan publik lebih diterima rakyat,” kata Hasto, menanggapi hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis Minggu (7/10/2018).
Dia menyebutkan, kampanye pihak Jokowi memang mengusung paradigma adu gagasan dan program, menjabarkan desain kemajuan bagi Indonesia Raya yang bertumpu pada jatidiri dan kepribadian bangsa.
Baca: Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin Makin Tak Terkejar
Sementara di kubu sebelah, lanjut Hasto, lebih memilih serangan tajam. Bahkan menerapkan jurus model Donald Trump ataupun teknik firehouse of the falsehood Rusia yang tidak sesuai budaya timur.
Misalnya, kata Hasto, berbagai model kampanye dengan nada ancaman seperti Indonesia akan bubar, harga sepiring nasi di Jakarta lebih mahal dari Singapura, dan lain-lain. Hal itu ternyata menjadi bahan tertawaan rakyat dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
“Apapun, masyarakat Indonesia lebih menghormati sosok yang jujur, ramah, dan bersahabat, daripada sosok yang kontroversial dan grusa-grusu,” ujar Hasto.
Dia mengatakan, elektabilitas tinggi itu disyukuri sebagai energi positif, pemacu semangat untuk lebih masif lagi turun ke daerah dan memenangkan hati rakyat. Maka itu, seluruh tim kampanye dan relawan tidak cepat puas diri.
Baca juga: SMRC: Jokowi Sulit Dikalahkan
“Elektabilitas tinggi harus diikuti oleh gerakan dari rumah ke rumah, menghadirkan keberhasilan Pak Jokowi untuk rakyat. Pada kesempatan yang sama, daya dukung ulama karismatik yang kaya pengalaman serta menjadi pengayom rakyat seperti Kiai Ma’ruf Amin terus memerkuat kepemimpinan Pak Jokowi,” bebernya.
Elektabilitas yang tinggi ini, imbuh Hasto, patut disyukuri oleh seluruh tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf. Hasil survei ini harus dijadikan energi positif sebagai pemacu semangat untuk lebih masif lagi turun ke daerah.
Namun, dia mengingatkan seluruh tim kampanye dan relawan tidak cepat puas diri. “Elektabilitas tinggi harus diikuti oleh gerakan dari rumah ke rumah, menghadirkan keberhasilan Pak Jokowi untuk rakyat,” tuturnya.
Merujuk survei SMRC, Jokowi-Ma’ruf mendapatkan 60,4 persen, sementara Prabowo-Sandi 29,8 persen. Survei SMRC dilakukan terhadap 1.220 responden yang tersebar di berbagai wilayah pada 7-14 September 2018. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS