SURABAYA – Legislator DPR RI dari PDI Perjuangan, Henky Kurniadi mengatakan bahwa Rakernas I yang akan digelar pada 10 – 12 Januar adalah momentum bagi PDI Perjuangan untuk kebangkitannya menuju partai masa depan.
“Rakernas momentum bagi PDI Perjuangan untuk menata kembali keorganisasian dan merebut momentum sebagai partai tradisional menuju partai masa depan,” kata Henky Kurniadi, Sabtu (8/1/2016) di Surabaya.
Saat ini, lanjut legislator dari Daerah Pemilihan I Jawa Timur, partai telah mengalami krisis identitas dan ideologi. Kepercayaan rakyat kepada partai politik makin lama makin tipis. Rakyat tidak lagi melihat partai politik sebagai alat perjuangan, melainkan hanya sebagai alat berebut kekuasaan bagi para pemimpinnya.
“Sebagai partai established ataupun partai lama, akar ideologi PDI Perjuangan telah mengakar di hati rakyat Indonesia, sehingga untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap partai politik maupun kepada PDI Perjuangan, haruslah memanfaatkan spektrum ideologis partai yang telah diusung PDI Perjuangan selama 43 tahun lamanya,” papar Henky.
Dia menyebut tiga spektrum pokok ideologi yang diusung PDI Perjuangan yang bisa dikembangkan menjadi kekuatan partai di masa depan. Tiga spektrum yang menjadi turunan ideologis partai, yakni, pro rakyat, nasionalisme atau kebangsaan dan partai anak muda.
Spektrum pertama, pro rakyat, watak ideologi pro rakyat PDI Perjuangan, bisa dikembangkan di berbagai lini kebangsaan dan kenegaraan.
“Sudah banyak pimpinan eksekutif di daerah-daerah yang berasal dari PDI Perjuangan melaksanakan amanah rakyat dengan sebaik-baiknya, bahkan telah menjadi percontohan bagi daerah lain yang pimpinan eksekutifnya bukan dari PDI Perjuangan,” kata wakil rakyat dari Kota Surabaya ini.
Pada spektrum nasionalisme ataupun paham kebangsaan, lanjut Henky, PDI Perjuangan telah diakui oleh dunia internasional sebagai satu-satunya partai di Indonesia ini yang menjunjung tinggi keberagaman dan kebhinekaan.
“PDI Perjuangan di daerah-daerah harus terus menerus menjadikan keberagaman dan kebhinekaan sebagai alat pemersatu bangsa, sebagai kekuatan gotong royong dalam membangun negeri ini dari segala lini,” paparnya.
Terakhir, lanjut Henky, bahwa PDI Perjuangan telah mampu merebut 70% hati anak muda di Indonesia, dengan berbagai inovasi dan kreatifitas yang dikembangkan di wadah kepartaian selama sepuluh tahun belakangan ini.
“Jika anak muda telah menjadikan PDI Perjuangan sebagai alat perjuangan, maka secara perlahan akan mengembalikan fatsun demokrasi Indonesia, bahwa partai politik bukan semata alat merebut kekuasaan tapi juga alat perjuangan atas hak-hak warga negaranya,” pungkasnya. (ven)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS