BANYUWANGI – Cawagub Puti Guntur Soekarno menyatakan salut dengan program bedah rumah yang dilakukan elemen masyarakat Banyuwangi dan kalangan swasta, dalam upaya membantu meringankan beban warga miskin.
Apresiasi itu disampaikan Puti, saat melaunching program bedah rumah kerja sama antara Klatak Peduli Sosial (KPS) dengan Hotel Mirah, Selasa (27/3/2018).
Kali ini, yang menerima program bedah rumah adalah Andri Sulistyo Wibowo (34), warga Lingkungan Kebun Jeruk, Kanalan, Kelurahan Lateng, Banyuwangi.
Bedah rumah ini juga melibatkan masyarakat serta dibantu jajaran TNI-Polri setempat. Mereka ikut bergotong royong mem-bedah rumah Andri yang rusak berat akibat diterjang banjir pekan lalu.
“Ini adalah contoh, untuk kedepan menjadi penguatan program-program, visi dan misi kepada kita, kerja sama, koordinasi dan komunikasi dengan perusahaan-perusahaan yang memberikan CSR kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Puti.
“Juga adanya semangat gotong royong sesuai dasar negara Pancasila ini harus dijaga, agar tak pudar meski di zaman moderen,” tambah dia.
Sebelum meninggalkan Banyuwangi, pendamping Cagub Saifullah Yusuf ini didaulat warga setempat untuk secara simbolis melaunching bedah rumah tersebut.
Didampingi Andri dan istrinya yang masing-masing kedua matanya ditutup kain, Puti menggunting rangkaian bunga sebagai simbolisasi launching.

Setelah itu, Puti membuka pintu rumah, dan pada saat bersamaan, Andri dan istrinya membuka kain penutup matanya.
Dengan rasa haru dibarengi lelehan air mata, Andri langsung duduk bersimpuh di depan pintu rumahnya.
Dia benar-benar tidak menyangka, rumah yang sudah tiga hari ditinggal bersama istri dan dua anaknya, sekarang sudah terlihat baru dan bagus.
Padahal, sebelumnya dalam kondisi rusak berat setelah diterjang banjir pekan lalu.
Saat tertimpa musibah banjir, atap dan genteng rumahnya hancur, dan hampir semua barang rumah tangganya hilang tak berbekas dibawa banjir.
“Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah,” ucap Andri, sambil bersimpuh agak lama.
Puti menambahkan, bedah rumah Andri ini tak lepas dari peran pihak swasta, yakni Hotel Mirah, yang mencukupi semua kebutuhan selama pembangunan.
Selama tiga hari, Andri dan keluarganya diberi fasilitas menginap gratis di Hotel Mirah, sambil menunggu bedah rumahnya selesai.
Kegiatan bedah rumah itu juga dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Mirah Hotel ke 13. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS