BLITAR – Pas di Hari Raya Waisak, Selasa (29/5/2018), Cawagub Puti Guntur Soekarno mengunjungi Dusun Blumbang, Desa Ngembul, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.
Pendamping Cagub Jatim Saifullah Yusuf ini menyempatkan waktu datang ke Blumbang, karena masyarakat setempat dikenal sangat toleran dalam kehidupan religinya.
Seperti saat momen Waisak, biasanya di Desa ini suasananya sangat ramai. Misalnya ada pertunjukan kesenian, dan banyak warga luar yang datang, baik berjualan makanan dan minuman, maupun sekadar menikmati keramaian seputar perayaan Waisak.
Namun karena bersamaan dengan bulan Ramadan, warga Blumbang tidak merayakannya berlebihan. Namun cukup merayakan di rumah masing-masing.
“Inilah bentuk toleransi, saling menghormati meski beda agama, dan tidak ada yang saling menjelekkan. Bahkan jika ada umat Islam merayakan Idul Fitri misalnya, umat yang bersama lain akan bergotong royong membantu umat Islam,” kata Puti Guntur.
“Suasana keberagaman sesuai nilai-nilai Pancasila seperti di Blumbang ini, bisa diteladani masyarakat desa lainnya, dan masyarakat umumnya,” tambah Puti.
Selama di Blumbang, Puti didampingi Budi Santoso, Kepala Dusun yang juga pandita di Vihara Dharma Jaya. Cucu Bung Karno itu juga menyapa anak-anak mahasiswa Universitas Negeri Malang yang sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di desa setempat.
Cucu Presiden pertama RI, Soekarno itu pun menanyakan aktivitas sehari-hari serta kebutuhan ke-31 mahasiswa selama melaksanakan KKN di desa setempat.
Seorang mahasiswa kependidikan, Fitrio Andung Mardiansyah mengaku, pihaknya tengah mendirikan rumah kreatif perpustakaan untuk anak-anak dengan tujuan agar para generasi muda desa tersebut tetap melestarikan budaya membaca.
“Sebagian buku sudah terisi. Ada sekitar 50 buku, namun itu masih kurang,” keluhnya.
“Sampai sekarang masih mencari sumbangan dan donasi buku sebanyak-banyaknya untuk mengisi perpustakaan agar nanti bisa dirasakan generasi muda di sini,” tambahnya.
Mendengar keluhan mahasiswa, istri Joy Kameron itu langsung menangapi dengan keluhan para mahasiswa itu.
Puti meminta kepada asistennya untuk mencatat nomor telepon salah satu mahasiswa agar nanti bisa dikontak untuk pengiriman bantuan buku bacaan.
Mereka pun juga tak luput meminta foto bersama dengan Puti Guntur. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS