JAKARTA – Kalangan profesional yang lebih disukai presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo – Jusuf Kalla untuk mengisi kabinet mendatang bisa non-parpol dan dari kalangan parpol. Seperti disampaikan politisi senior PDI Perjuangan yang juga Ketua MPR Sidarto Danusubroto, politisi pun bisa masuk kabinet Jokowi-JK mendatang.
Menurut Sidarto, Jokowi happy-nya kabinet profesional. “Tidak hanya ada di luar, tetapi juga dari kalangan parpol,” ujar Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan itu, di sela acara open house Lebaran di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/7/2014) lalu.
Yang terpenting bagi Jokowi, lanjut Sidarto, sosok yang akan menjabat sebagai menteri pada pemerintahannya harus memiliki rekam jejak yang bagus dan bersih. “Jokowi bilang harus bersih, punya rekam jejak baik, punya integritas dan rakyat juga boleh beri masukan dan saran,” urainya.
Terpisah, Jokowi menegaskan tidak ingin membeda-bedakan sosok berlatar belakang partai politik dengan profesional. Menurut dia, banyak orang dari partai politik yang juga memiliki latar belakang profesional.
“Profesional itu bisa partai, bisa nonpartai. Kita tidak bicara partai atau nonpartai,” ujar Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini mengungkapkan, dirinya bersama JK baru melakukan pemetaan untuk proses identifikasi siapa yang cocok menjadi menteri tertentu, kalangan profesional murni atau profesional dari parpol. Sehingga, menurut Jokowi, belum ada nama-nama yang telah ditentukan menjadi menteri.
“Nanti dilihat kebutuhannya. Kita baru pemetaan, lalu identifikasi. Kalau sudah dipetakan, diidentifikasi, kelihatan baru,” ujar Jokowi.
“Kita cari siapa yang duduk di pos-pos itu. Mestinya kan begitu tahapannya, bukan asal comat-comot. Ini sesuatu yang biasa dalam politik,” ucapnya.
Saat ini, kubunya tengah membentuk tim head hunter. Tim itu bertujuan mencari orang-orang yang cocok menjabat sebagai menteri di pemerintahannya bersama Jusuf Kalla. Tim itu bertugas memverifikasi rekam jejak serta latar belakang sosok yang direkomendasikan.
Jokowi juga mendapatkan masukan dari banyak pihak soal siapa saja sosok yang bakal mengisi jabatan menteri di kabinet. Masukan itu didapat, baik dari masyarakat, kelompok relawan atau partai pendukung. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS