Selasa
26 November 2024 | 6 : 32

Prihatin Kasus Pencabulan di Lembaga Pendidikan, Renny: Harus Ada Efek Jera Terhadap Pelakunya

pdip-jatim-220528-renny-wasbang-1

KEDIRI – Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana menyoroti kasus pencabulan anak yang terjadi beberapa waktu terakhir. Renny prihatin, karena peristiwa pencabulan tersebut justru terjadi lembaga pendidikan yang mengajarkan soal akhlak.

Legislator yang juga Bendahara DPD PDI Perjuangan Jatim ini menyebut ironis, karena kasusnya terjadi di lingkungan sekolah agama dan dilakukan oleh oknum pengajar yang seharusnya menjadi panutan dalam hal perilaku.

Dalam pemahamannya selama ini, jelas Renny, di sekolah agama maupun pondok pesantren selain mendapat pendidikan formal juga mengutamakan akhlak.

Namun melihat beberapa kasus terakhir, bebernya, menggambarkan bahwa di pondok pun tidak aman, karena pelakunya justru tokoh sentral di pondok tersebut, yang seharusnya menjadi panutan bagi santrinya.

Menurut Renny, aksi kekerasan seksual di lingkungan pendidikan seringkali terjadi karena lemahnya pengawasan dari instansi terkait maupun pihak berwajib.

Untuk itu, legislator yang membidangi pendidikan dan kesejahteraan rakyat itu menyebutkan, harus ada kesepakatan bersama, baik dari pemerintah atau masyarakat, untuk memantau langsung pelaksanaan pembelajaran di sekolah umum maupun di pondok pesantren.

“Kita harus duduk bersama dengan goodwill, dan pemerintah harus hadir mengurai dan menyelesaikan bersama agar tidak ada lagi kasus-kasus seperti di Jombang, Banyuwangi dan Batu,” kata Renny, saat di Kota Kediri, Senin (18/7/2022).

Mantan Ketua DPRD Kota Kediri ini menambahkan, kasus dugaan kekerasan seksual yang terjadi di salah satu SMA wilayah Batu Malang mendapat perhatian dari Komisi E DPRD Jatim.

“Bahkan Komisi E turun ke sana, beberapa kali kesana. Akhirnya kira koordinasi dengan Kapolda, juga dengan pimpinan kepolisian di Kota Batu. Ini tidak bisa dibiarkan karena sangat keterlaluan,” sebutnya.

Pihaknya pun mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh aparat kepolisian, yang telah melakukan penindakan terhadap siapa pun pelaku kekerasan seksual untuk memberikan efek jera.

“Harus ada efek jera terhadap siapa pun pelaku kekerasan seksual. Tidak boleh pandang bulu seperti halnya di Jombang. Itu saya sangat mengapresiasi ketegasan aparat, dengan telaten, sabar dan santun tanpa harus menggunakan kekerasan bisa menangkap pelakunya,” kata Renny. (putera/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...