MAGETAN – Prestasi pembangunan di Kabupaten Magetan mendapat pengakuan dari berbagai pihak, tidak hanya di tingkat Provinsi Jawa Timur namun juga di tingkat nasional. Terbukti, kabupaten yang saat ini sedang merayakan ulang tahun ke-339 itu banyak meraih penghargaan di berbagai bidang.
Menurut Bupati Magetan Sumantri, penghargaan atas prestasi pembangunan ini tentunya sebagai apresiasi terhadap keberhasilan yang telah dicapai. “Magetan memiliki modal dasar cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan segala bidang. Ini dibuktikan dengan berbagai prestasi yang diraih baik di tingkat provinsi maupun nasional,” kata Sumantri, Minggu (12/10/2014).
Beberapa penghargaan tingkat nasional yang telah diterima, di antaranya Piala Adipura untuk kedelapan kalinya di bidang kebersihan, dan Wahana Tata Nugraha dalam pengelolaan lalu lintas. Di bidang pendidikan, Kabupaten Magetan meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri.
Di bidang kesehatan, Magetan sebagai satu-satunya kabupaten di Indonesia yang menerima dua penghargaan sekaligus, yakni Swasti Saba Wiwerda dan Manggala Karya Bhakti Husada Arutala. Disusul Penghargaan Pakarti Utama I Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penghargaan KB Lestari 20 tahun.
Tak ketinggalan, Penghargaan Bakti Koperasi dan UKM se-makin memperkuat predikat Magetan sebagai kabupaten berprestasi. “Pengakuan ini bukan semata untuk kebanggaan, namun sebagai pelecut semangat untuk mewujudkan kesejahteraan Magetan yang adil, mandiri dan bermartabat ” ujar bupati yang diusung PDI Perjuangan ini.
Terkait perayaan HUT ke-339, berbagai kegiatan pun dihelat Pemkab Magetan. Setelah Rabu (8/10/2014) lalu masyarakat diajak menyusuri rute napak tilas perpindahan pusat pemerintahan dari Magetan ke Kecamatan Parang, Sabtu (11/10/2014) malam pemkab menggelar malam tirakatan di Pendopo Suryagraha bersama muspida dan tokoh masyarakat.
Masih terkait hari jadi, Minggu (12/10/2014) sore Sumantri membuka pameran pembangunan yang akan digelar selama seminggu ke depan. Pameran pembangunan ini diikuti semua jajaran satuan kerja dan masyarakat yang menampilkan produk unggulan Magetan. Di antaranya nampak batik Pring Sedapur dan aneka olahan buah dan sayur.
Ditemui wartawan di sela mengunjungi stand pembangunan di stadion Yosonegoro yang jadi area pameran, Sumantri menyampaikan harapannya untuk Magetan ke depan. “Kita akan terus tingkatkan capaian pembangunan fisik maupun mental,” ujarnya.
Dia mencontohkan, di bidang pendidikan, hasil yang dapat dirasakan adalah berkurangnya penduduk usia 10 tahun ke atas yang tidak dapat baca tulis dan angka. Anak-anak di kabupaten Magetan bersekolah sesuai tingkat usiannya. “Angka putus sekolah dan angka ketidaklulusan di semua jenjang pendidikan relatif kecil,” kata Sumantri.
Sementara di sektor pertanian, tambah dia, Kabupaten Magetan mengalami peningkatan surplus untuk komoditas beras maupun sayur mayur. Untuk beberapa komoditas lain juga mengalami peningkatan surplus di antaranya daging unggas, telur, kedelai bahkan daging sapi. Dengan kata lain, dari sisi ketersediaan bahan pangan pokok untuk penduduk Magetan sudah mencukupi bahkan surplus.
Kemudian, untuk sektor industri yang sebagian besar berskala kecil dan menengah didominasi produk dan kerajinan kulit, anyaman bambu, makanan dan minuman, batu bata, genteng serta gerabah. Industri utama Kabupaten Magetan adalah penyamakan dan kerajinan kulit.
“Industri kerajinan kulit semakin berkembang dan tersebar di beberapa kecamatan yang mampu menyerap ratusan tenaga kerja. Pun demikian, nilai investasi terus meningkat dari waktu ke waktu,” tambahnya lagi.
Selanjutnya di bidang kesehatan, menunjukkan angka harapan hidup yang meningkat dari waktu ke waktu, disertai dengan menurunnya angka kematian bayi dan status gizi buruk. “Selain itu semakin baiknya pelayanan kesehatan dan peningkatan fasilitas baik di pondok kesehatan desa, puskesmas pembantu, puskesmas yang dapat melayani rawat inap,” ujarnya. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS