JEDDAH – Organisasi sayap PDI Perjuangan di Saudi Arabia, Pospertki (Posko Perjuangan TKI) kembali melaksanakan tugas kemanusiaan. Yakni membantu pemulangan Tina Sarkilam, TKI asal Majalengka yang menderita penyakit hepatitis.
Proses kepulangan Tina bersama anaknya, Nivin yang masih berumur 10 tahun, memakan waktu cukup lama.
Hal ini tak lepas dari kondisi Tina disertai aturan negara setempat. Pospertki bersama DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia terus melakukan koordinasi dengan KJRI Jeddah dan juga dengan Direktur Perlindungan WNI & BHI Kemlu RI Lalu Iqbal.
“Alhamdulillah berkat upaya KJRI Jeddah, Tina dan putrinya bernama Nivin dipulangkan ke Indonesia pada hari Senin (31/07/2017),” kata Ramida Muhammad, Ketua Umum Pospertki yang juga selaku Wakil Ketua DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia, sebagaimana rilis yang diterima media online PDI Perjuangan Jawa Timur, Kamis (3/8/2017).
Pemulangan Tina berawal pada 5 Maret 2017, di mana saat itu Pospertki Saudi Arabia menerima pengaduan WNI/TKI Overstayer di Jeddah yang menderita penyakit hepatitis, Tina Sarkilam.
Selama menderita sakit, Tina bersama anaknya tinggal di salah satu penampungan WNI di kota Jeddah. Karena kondisi Tina tersebut, pihak kepala penampungan mengusir Tina beserta anaknya.
Pasca dikeluarkan dari penampungan, Tina bersama anaknya ditemukan seorang WNI, dan melaporkan kepada Pospertki yang diterima langsung oleh Ramida Muhammad.
Ramida lantas melakukan koordinasi dengan Konsul Muda KJRI Jeddah Fadly Achmad. Selanjutnya, Tina bersama putrinya bernama Nivin yang masih kelas 3 SD di Sekolah Indonesia Jeddah dirawat di RS Raja Fahd.
Selama perawatan di rumah sakit, KJRI Jeddah terus melakukan langkah – langkah agar Tina mendapat perawatan maksimal.
Selama dirawat di rumah sakit saat dikunjungi jajaran Pospertki, Tina mengamanahkan putrinya bernama Nivin kepada Ramida Muhammad. Ramida menyanggupi dan merawat Nivin layaknya anaknya sendiri dengan penuh kasih sayang.
Memperhatikan pendidikan Nivin agar tidak terbengkalai, Pospertki Saudi Arabia melakukan koordinasi dengan KJRI Jeddah dan Sekolah Indonesia Jeddah meminta agar Nivin dapat melanjutkan sekolahnya secara gratis.
Pospertki sendiri mengapresiasi Sekolah Indonesia Jeddah yang mengizinkan Nivin untuk melanjutkan sekolah secara gratis, sambil menunggu proses kepulangan Nivin bersama ibunya yang dirawat di rumah sakit. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS