BONDOWOSO – Demi terus mempopulerkan Ijen Geopark, Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar event Ijen Geopark Run Exhibition, mulai 2 hingga 4 April 2021.
Geopark Run Exhibition ini digelar bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi dalam rangka pengenalan situs-situs Ijen Geopark yang ada di Bondowoso maupun Banyuwangi.
Para peserta kegiatan Geopark Run Series ini, akan melintasi rute sejauh 65 kilometer. Start run exhibition dilakukan di Puncak Megasari, Bondowoso, dan finish di Alun-alun Blambangan, Banyuwangi.
Geopark Run Series kali ini melibatkan 50 runners, terdiri dari 10 pelari sekaligus influencer tingkat nasional, 20 pelari lokal Bondowoso dan 20 pelari asal Kabupaten Banyuwangi.
Selama perjalanan peserta melintasi sejumlah situs-situs geopark yang diusulkan ke Unesco. Di antaranya Kawah Wurung, Aliran Lava Plalangan, Ijen dan puncak Megasari.
Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar mengatakan, Pemkab Bondowoso dan Banyuwangi sedang berupaya untuk memasukkan Ijen Geopark sebagai salah salah satu warisan Budaya Unesco.
Untuk itu perlu adanya branding untuk mempromosikan sekaligus mempopulerkan Ijen Geopark ini kepada masyarakat luas. “Kegiatan ini sangat inovatif, dan tujuannya jelas, yakni memopulerkan sekaligus media promosi Ijen Geopark,” papar Irwan, Minggu (4/4/2021).
Wakil Bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Bondowoso ini pun berharap, kegiatan serupa bisa dilaksanakan lebih besar lagi. Sebab ada banyak keindahan alam di Ijen Bondowoso yang perlu dieksplorasi.
“Harapan kita nanti kita akan buat kegiatan yang lebih besar lagi, supaya Ijen Geopark ini dapat dikenal lebih luas di masyarakat,” ujarnya.
Sebelum diberangkatkan, peserta Ijen Geopark Run Exhibition oleh Pemkab Bondowoso disuguhi warisan budaya tak benda yang juga diusulkan ke Unesco, yakni Tari Songo Ulung. (ryo)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS