SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menegaskan bahwa pihaknya siap menerima gugatan dari Komunitas Begandring Soerabaia dan beberapa sejarawan terkait polemik Hari Jadi Kota Surabaya yang sesungguhnya.
“Kami siap kalau digugat, ini adalah wujud kepedulian warga Surabaya hingga hari jadinya pun juga dikaji secara serius dan mendalam,” kata Armuji, kemarin.
Menurutnya, apabila ingin menggugat tentu ada mekanismenya, yakni harus ada panitia khusus yang nanti akan dibahas bersama DPRD Kota Surabaya.
Masalah ini, sebutnya, sama seperti pengalamannya saat memimpin DPRD Kota Surabaya terkait perubahan nama jalan.
“Jangan sampai melupakan sejarah, harus terang benderang kejelasannya. Sing jelas Suroboyo iku nggone wong kendel rek!” ujar wawali yang juga kader PDI Perjuangan ini.
Sebelumnya, bertepatan pada Hari Jadi Kota Surabaya ke-728, Senin (31/5/2021) malam, Komunitas Begandring Soerabaia menggelar diskusi publik bertema “Menggugat Hari Jadi Kota Surabaya”.
Dalam diskusi tersebut, turut hadir Armuji dan beberapa sejarawan yang membahas soal tanggal resmi Hari Jadi Kota Surabaya.
Nanang Purwono dari Komunitas Begandring Soerabaia mengatakan, sejarawan sejak dulu mempertanyakan dan mencari jawaban soal tanggal resmi Hari Jadi Kota Surabaya.
“Sebab, menurut kajian dan penelitian kami, tanggal hari jadi Surabaya bukan 31 Mei 1294, tapi 1 April 1906,” ungkap Nanang. (dhani/pr)