Mengapa Memilih Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno (Bagian-2)
PRESIDEN Joko Widodo adalah ikon. Ia kader PDI Perjuangan (PDIP). Dan, di Pilkada Jawa Timur, PDIP mencalonkan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno. Kandidat nomor 2 itu satu garis lurus dengan Jokowi.
Awal Maret lalu, Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah mengumumkan kepada publik mengenai sikap politik pribadi Jokowi yang mendukung Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno.
“Pak Jokowi adalah kader PDIP. Pak Jokowi mendukung keputusan PDIP yang mencalonkan Gus Ipul-Mbak Puti. Teristimewa, Mbak Puti adalah cucu Bung Karno, Sang Proklamator, yang sangat dihormati Pak Jokowi,” kata Basarah, Minggu (4/3), di Kota Surabaya.
Pengumuman itu pasca-Rapat Kerja Nasional III PDIP, 23 Februari 2018, di Bali. Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah mengumumkan resmi bahwa partainya mencalonkan Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019. Di forum rakernas itu pula Puti Guntur bertemu Jokowi. “Seribu persen, Pak Jokowi mendukung Gus Ipul-Mbak Puti. Bukan yang lain,” kata Basarah, ketua Tim Internal PDIP.
Sikap itu gayung bersambut dengan organisasi-organisasi relawan Jokowi di Jawa Timur. Bahkan, Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi Jember telah lebih dahulu menyatakan pilihan. “Kami yakin, Gus Ipul-Mbak Puti akan hadir di tengah kesulitan masyarakat, seperti Pak Jokowi,” kata Sapto Raharjanto, ketua Seknas Jokowi Jember, dikutip media, pertengahan Februari 2018.
Keinginan Jokowi membangun dari pinggiran, diharapkan juga diterapkan di Jawa Timur. Ketimpangan antar-wilayah harus diatasi. Seknas Jokowi melihat, program penambahan Rp 1 triliun untuk Madura, kemudian program Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Jalur Selatan, dan pengembangan 1.000 desa wisata, adalah contoh upaya Gus Ipul-Puti Guntur untuk mengatasi kesenjangan wilayah, disparitas sosial dan ekonomi.

Dari kontestan di Pilkada Jawa Timur, hanya Gus Ipul-Puti Guntur yang tegas dan jelas menyatakan akan memperkuat program Nawacita Presiden Jokowi di Jawa Timur. “Kami juga akan berkampanye untuk kemenangan Pak Jokowi dalam Pilpres 2019. Kita ingin pemerintahan Pak Jokowi dilanjutkan lima tahun berikutnya,” kata Puti.
Satu Paket dengan Jokowi
Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, sosialisasi Jokowi Calon Presiden 2019 dan kampanye Gus Ipul-Puti Guntur dalam Pilkada Jawa Timur 2018 harus digarap dalam satu paket gerakan. “Kampanye Gus Ipul-Mbak Puti harus satu tarikan napas dengan sosialisasi Jokowi Presiden dua periode,” kata Basarah.
Dengan demikian, jika warga memilih pasangan nomor 2 (Gus Ipul-Mbak Puti) dalam pilgub Jatim, berarti akan memperkuat terpilihnya kembali Jokowi sebagai presiden.
Apalagi, Puti Guntur Soekarno dalam berbagai kampanye di internal PDIP menegaskan, kemenangan Pilkada Jawa Timur, pilkada kabupaten dan kota, adalah fondasi untuk memenangkan PDIP dalam pemilu legislatif dan pemenangan Jokowi dalam Pilpres 2019. “Kita perkuat fondasi pemenangan Pak Jokowi di 2019,” kata Puti Guntur dalam Rapat Kerja PDIP di Bondowoso, tempo hari.
Dukungan juga diberikan relawan Pro-Jokowi (Projo) di Tuban, Rabu 21 Maret malam. “Kami yakin kalau Gus Ipul-Mbak Puti terpilih maka kesejahteraan rakyat akan diperhatikan,” kata Ir Suhandoyo, ketua Projo Jawa Timur. Projo memandang Gus Ipul-Puti Guntur memiliki orientasi kebijakan seperti Jokowi, yakni terarah pada kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa, melindungi NKRI, serta menjaga kebhinekaan Indonesia.
Projo akan berkontribusi aktif agar Gus Ipul-Puti Guntur dapat menang 60 persen di Jawa Timur. “Khusus untuk Tuban, saya kira bisa menang di angka 70 persen,” kata Suhandoyo.
Esok harinya, 22 Maret, di Kota Surabaya, 10 organisasi relawan Jokowi lainnya menyatakan sikap yang sama. Deklarasi itu dihadiri Gus Ipul.

Bagi relawan-relawan Jokowi, Gus Ipul-Puti Guntur selain memiliki rekam jejak pengalaman di pemerintahan, keduanya juga memiliki nuansa Nahdlatul Ulama (NU) dan nasionalis marhaen. Kedua kultur itu hidup kuat di Jawa Timur. “Semangat nawacita, seperti membangun dari pinggiran itulah yang akan saya kerjakan bersama Mbak Puti jika terpilih nanti,” kata Gus Ipul.
Relawan Kartini Perindo juga menjatuhkan pilihan untuk Gus Ipul-Puti Guntur setelah mendapat instruksi Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo. Di pusat, Partai Perindo telah menunjukkan sikap merapat pada Presiden Jokowi. “Kartini Perindo mempunyai ribuan anggota di Jawa Timur. Kami bergabung memenangkan Gus Ipul dan Mbak Puti dalam Pilkada 2018,” kata Lina Rosita, ketua Kartini Perindo Jawa Timur.
Haryadi, pengamat politik dari FISIP Universitas Airlangga, menilai Jokowi adalah figur yang memiliki magnet elektoral tinggi. Terlebih, Jokowi dan Puti Guntur Soekarno sama-sama kader PDIP. Partai politik ini tempat lahir, tumbuh dan berkembangnya Jokowi dan Puti Guntur.
“Sebagai kader PDIP, pasti Pak Jokowi mendukung Gus Ipul-Mbak Puti yang diajukan PDIP. Terlebih Mbak Puti, cucu Bung Karno. Gus Ipul-Mbak Puti juga tegas akan mengamankan nawacita di Jawa Timur. Juga akan kampanye untuk Pak Jokowi 2019 di provinsi ini,” kata Haryadi.
Pengamat politik lain dari FISIP Universitas Airlangga, Novri Susan, juga melihat magnet Jokowi di Pilkada Jawa Timur. “Dukungan Pak Jokowi akan menjadi rujukan politik bagi masyarakat. Terlebih Gus Ipul-Mbak Puti juga memastikan akan berkampanye untuk Pak Jokowi dalam Pilpres 2019 dan mendukung nawacita,” kata Novri. (jp)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS