BATU – Puluhan peserta pendidikan dan pelatihan koperasi yang digelar Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur 8-10 Oktober 2016 lalu, tak cuma mendapatkan materi di kelas. Lebih dari itu diajak melihat secara langsung kegiatan koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Malang.
Di Jatim bahkan Indonesia, SBW bisa dibilang “mbah buyut”-nya koperasi. Koperasi dirintis oleh Mursia Zaafril Ilyas, perempuan yang pernah menjadi Sekretaris Pribadi Presiden Soekarno pada tahun 1947. Mursia bertugas menjadwal tamu yang akan melakukan pertemuan dengan Bung Karno.
Koperasi ini kenyang makan asam garam. Jatuh bangun dalam menjalankan kegiatan usahanya. Sempat bubar pada dekade 60-an karena penangkapan Mursia seiring situasi politik ketika itu.
Dekade 70-an SBW bangkit kembali. Pada 1977 usaha bersama ini di-badanhukum-kan. Anggotanya bertambah banyak demikian pula asetnya. Namun, kembali tersungkur pada 1984.
Tetapi beberapa tahun kemudian koperasi ini bangkit kembali hingga saat sekarang. SBW memiliki banyak kegiatan usaha dan mampu memutar uang hingga miliaran rupiah.
“Anggota SBW mencapai ribuan orang dengan jumlah pengurus mencapai 90-an orang. Para pengurus Koperasi SBW gajinya bahkan di atas upah minimum regional,” ungkap Ketua Umum Koperasi SBW Sri Untari Bisowarno, kemarin.
Perempuan yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini mengatakan, jatuh bangun dalam dunia usaha adalah hal biasa. Tak terkecuali SBW. Namun, ada satu hal yang menjadi kunci sukses dari koperasi ini adalah kekompakan seluruh anggota.
Menurut dia, koperasi itu mengelola orang, bukan semata mengelola modal seperti halnya perusahaan yang hanya dimiliki satu atau beberapa orang bos.
“Koperasi itu usaha bersama, semua buat semua, gotong royong. Kami menyebutnya: tanggung renteng. Ini kekuatan kami,” ujar politisi yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur ini.
Sementara Kepala BPEK Jatim Susie Effendriaty mengatakan, banyak manfaat dan ilmu yang bisa dipetik peserta pelatihan dalam kunjungan ke Koperasi SBW Malang. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS