JEMBER – Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Jember, Tabroni, akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya untuk mempertanyakan urgensi rehabilitasi alun-alun kota Jember. Proyek yang akan menghabiskan anggaran 15 miliar itu, ternyata belum dibahas bersama DPRD Jember.
“Urgensi rehab alun-alun ini apa? Apakah harus segera direhab atau belum perlu. Kajian ini belum pernah dibuka. Harus ada penjelasan, soal sisi mana yang direhab,” ujar Tabroni di Jember, Minggu (28/5/2023).
“Komisi A akan memanggil Dinas Cipta Karya untuk tahu mengapa harus dilakukan rehabilitasi. Saya butuh melihat RKA (Rencana Kerja dan Anggaran, red) Cipta Karya dan itemnya, termasuk alun-alun,” imbuh anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember itu.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Ideologi dan Kaderisasi DPC PDI Perjuangan Jember itu juga mengaku heran dengan alun-alun yang selalu diperbaiki setiap kali terjadi pergantian bupati.
“Kita selalu melihat alun-alun ini berganti di setiap era bupati yang berbeda. Beberapa kali pasti ada rehab alun-alun. Saya juga bertanya-tanya,” terangnya.
“Seharusnya pembangunannya bisa bersifat jangka panjang dan dihitung secara cermat. Apalagi dananya besar, supaya tidak menghambur-hamburkan uang,” lanjutnya.
Tabroni juga berharap, ke depan rehabilitasi alun-alun dapat menampilkan identitas Kabupaten Jember yang digunakan untuk jangka panjang.
“Alun-alun harus menunjukkan tampilan Jember yang khas, yang berkarakter lokal. Kita memang butuh anggaran besar untuk membuat penampilan berbeda dengan kabupaten lain. Tapi tentunya materinya untuk jangka panjang sekalian. Bukan hanya rehab, rehab, rehab yang tak butuh dana besar,” tandasnya. (alfian/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS