Jumat
21 Februari 2025 | 9 : 23

Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996, Sejarah, Tokoh, dan Kronologinya

64c1b43aa65b6_copy_1014x676_copy_760x507

Muncul isu perebutan kantor DPP PDI

Meski Megawati terpilih sebagai Ketum PDI berdasarakan KLB Medan, posisinya tak mendapat pengakuan dari pemerintah.

Pemerintah melalui Kepala Staf Sosial Politik ABRI Letjen Syarwan Hamid justru mengakui Soerjadi sebagai Ketum PDI.

Akibat hal tersebut, Munas PDI yang digelar di Jakarta tidak dianggap dan kepemimpinan Megawati tidak diakui.

Setelahnya, muncul ketegangan politik yang berujung dengan beredarnya isu perebutan kantor DPP PDI jelang Juli 1996.

Pada saat itu, Megawati mendapat dukungan dari aktivis dan mahasiswa yang menentang rezim Ode Baru di bawah kekuasaan Soeharto.

Mendengar Kantor DPP akan direbut, PDI kubu Megawati melakukan penjagaan di lokasi pada siang dan malam hari.

Namun, pada 27 Juli 1996 suasana Kantor DPP PDI seketika memanas setelah kedatangan sekelompok massa yang berasal dari kubu Soerjadi.

Kerusuhan pecah
Saat massa dari kubu Soerjadi tiba, massa dari kubu Megawati mengira bahwa mereka adalah kawan.

Sebab, massa tersebut datang sekitar pukul 06.20 WIB dengan menggunakan kaus berwarna merah bertuliskan “DPP PDI Pendukung Kongres Medan”.

Massa yang datang justru melakukan penyerangan dengan cara melempari kantor DPP PDI dengan batu sebesar kepalan tangan.

Dilansir dari Kompas.id, mereka juga melontarkan caci maki kepada sosok Megawati beserta pendukungnya.

Berawal dari situ, penyerangan di Kantor DPP PDI diketahui dilakukan oleh massa yang mendukung Soerjadi.

Korban tewas, luka, dan hilang

Massa dari kubu Soerjadi yang mendatangi Kantor DPP PDI tak hanya melempari markas PDI kubu Megawati menggunakan batu.

Mereka juga menjebol pagar besi dan memaksa masuk ke dalam gedung sehinga kubu dari Megawati ada yang melarikan diri.

Setelah Kantor DPP PDI dikuasai, Sekjen PDI kubu Soerjadi, Buttu Hutapea, menyatakan bahwa gedung partai telah dipakai untuk kegiatan tidak benar.

Massa dari kubu Megawati lalu mendatangi lokasi untuk membantu kawan-kawannya yang diserang massa dari kubu Soerjadi.

Namun kehadiran massa dari kubu Megawati diadang oleh aparat keamanan yang menyebabkan kerusuhan kembali terjadi.

Kerusuhan antara  massa dari kubu Megawati dengan aparat keamanan membuat suasana makin tegang hingga malam hari.

Menurut Komnas HAM, 5 orang dinyatakan tewas, 149 orang juga dilaporkan luka-luka dan 23 orang dinyatakan hilang. (sumber: kompas.com)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Efisiensi Anggaran, Ketua DPRD Sumenep Harap Bupati Fauzi Cermat Prioritaskan Program

SUMENEP – Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, menyambut baik pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep terpilih, ...
LEGISLATIF

Temui Pengunjuk Rasa, Rudi Ajak Mahasiswa Terus Kawal Kebijakan Pemerintah Daerah

MADIUN – Anggota DPRD Kabupaten Madiun dari Fraksi PDI Perjuangan, Rudi Triswahono, menemui mahasiswa yang ...
KRONIK

Sah, Sugiri-Lisdyarita Dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo 2025-2030

PONOROGO – Pasangan Sugiri Sancoko dan Lisdyarita resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo periode ...
EKSEKUTIF

Ony-Antok Dilantik, Ketua DPRD Ngawi Optimis Mampu Hadapi Tantangan Efisiensi

NGAWI – Bupati dan Wakil Bupati Ngawi terpilih, Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko resmi telah resmi dilantik ...
SEMENTARA ITU...

Rayakan Pelantikan Eri-Armuji, Pemkot Surabaya Imbau Masyarakat Lakukan Aksi Sosial

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau masyarakat serta instansi untuk tidak memberikan ucapan ...
EKSEKUTIF

Dilantik Presiden, Bupati dan Wakil Bupati Gresik Siap Wujudkan “Gresik Baru Lebih Maju”

GRESIK – Pasangan Fandi Akhmad Yani dan Asluchul Alif resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik periode ...